Kegagalan Galaxy Note 7 Buka Peluang Emas bagi Apple

Keputusan Samsung menghentikan produksi Galaxy Note 7, membuka peluang emas bagi Apple.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Okt 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 08:00 WIB
iPhone 7
iPhone 7, Galaxy Note 7, dan iPhone 7 Plus disandingkan (Sumber: Tab Times)

Liputan6.com, Jakarta Keputusan Samsung menghentikan produksi Galaxy Note 7, membuka peluang emas bagi vendor lain. Penjualan iPhone diprediksi akan makin tinggi, setelah penjualan phablet Samsung itu dihentikan.

Analis Drexel Hamilton, Brian White, memerkirakan Apple bisa mendapatkan tambahan delapan juta unit untuk penjualan iPhone, berkat penarikan Galaxy Note 7 dari pasaran. Setidaknya, penambahan itu bisa didapatkan Apple pada tahun ini.

Prediksi ini mengemuka berdasarkan perkiraan awal White bahwa Samsung bisa menjual 10 hingga 14 juta unit Galaxy Note 7 pada semester dua 2016. Ia pun melihat Apple dapat mengambil 57 sampai 80 persen dari penjualan tersebut, yang awalnya bisa dimiliki oleh Galaxy Note 7.

"Dengan ekspektasi pasar awal rata-rata 10-14 juta unit Galaxy Note 7 pada semester II 2016, mulai dari 19 Agustus, kami yakin Apple bisa mengambil peluang setidaknya 8 juta unit di tahun ini. Lebih dari itu, kegagalan ini bisa secara permanen merusak merek Samsung di pasar smartphone, dan bisa menjadi sebuah peluang emas bagi Apple untuk meraih pangsa pasar," ujar White, seperti dikutip dari Phone Arena, Kamis (13/10/2016).

Namun White mengatakan, tanpa bantuan tambahan dari masalah phablet Samsung itu, sebenarnya iPhone terbaru Apple telah menuai hasil manis di berbagai wilayah, termasuk Tiongkok. Menurutnya, berdasarkan pembelian di 30 toko di Shenzhen, Tiongkok, iPhone unggul dalam persaingan.

Secara keseluruhan, konsumen Tiongkok lebih menyukai iPhone 7 Plus dibandingkan iPhone 7. Selain itu, konsumen di sana juga lebih tertarik pada pilihan warna hitam baru yang Apple hadirkan pada tahun ini.

(Din/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya