1.000 Karyawan Uber Ajukan Petisi Minta Travis Kalanick Kembali

Petisi yang diajukan secara anonim ini meminta dewan direksi untuk kembali menarik Travis Kalanick memimpin Uber.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Jun 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 13:00 WIB
Travis Kalanick
CEO Uber Travis Kalanick. (Foto: TIME)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan mengejutkan baru saja diambil oleh CEO Uber, Travis Kalanick. Ia akhirnya memutuskan mundur setelah ada permintaan dari lima investor utama Uber. Salah satunya adalah investor terbesar Uber dari perusahaan pemodal Benchmark bernama Bill Gurley.

Namun keputusan itu ternyata tak diterima oleh sejumlah besar karyawan Uber. Beberapa waktu lalu, sekitar 1.000 karyawan Uber yang dilaporkan telah menandatangi petisi agar Kalanick kembali bertugas.

Menurut laporan Axios, petisi yang ditujukan untuk dewan direksi Uber itu ditandatangi secara anonim. Sebelum berpartisipasi, para karyawan harus masuk dengan akses khusus yang dimiliknya sebagai pekerja perusahaan.

Dikutip dari Forbes, Jumat (23/6/2017), jumlah karyawan yang menandatangani petisi ini diprediksi sekitar 10 persen dari pekerja non-pengemudi Uber. Adapun alasan petisi ini karena Kalanick dianggap sosok penting dalam perusahaan. 

"Tak ada orang yang sempurna, tapi kami percaya dia bisa menjadi pemimpin yang dibutuhkan Uber saat ini. Ia juga penting untuk masa depan perusahaan," tulis karyawan dalam petisi tersebut.

Para karyawan juga menyebut, meminta Kalanick pergi dari Uber adalah sebuah kesalahan. Sebelum petisi ini bergulir, sejumlah dukungan untuk kepergian Kalanick memang telah terlihat di media sosial.

Salah seorang mantan karyawan Uber menuturkan, Kalanick merupakan sosok penting dalam perusahaan dan sulit untuk menemukan orang dengan visi dan misi terhadap Uber sama seperti pria berumur 40 tahun tersebut.

Sekadar diketahui, surat rekomendasi dari direksi Uber dikirimkan ke Kalanick saat ia sedang cuti dan berada di Chicago. Dalam sebuah surat "Moving Uber Forward" itu, para investor meminta kepada Kalanick untuk segera mundur sebab perusahaan memerlukan perubahan kepemimpinan.

Kalanick kemudian berkonsultasi dengan anggota dewan direksi dan investor Uber. Selanjutnya, Kalanick pun setuju untuk mengundurkan diri. Meski begitu, ia akan tetap berada di dewan direksi Uber setelah mengundurkan diri.

(Dam/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya