Liputan6.com, Jakarta - Setelah dikabarkan mengantongi suntikan dana sebanyak Rp 16 triliun dari Google, Temasek, Warburg Pincus LLC, dan Meituan Dianping, kini Go-Jek dilaporkan kembali menerima pendanaan putaran baru dari investor lokal.
Investor yang dimaksud tak lain adalah perusahaan besar PT Astra International Tbk dan Grup Djarum. Tercatat, nilai pendanaan yang diterima perusahaan unicorn tersebut mencapai lebih dari Rp 3 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Menurut informasi yang dilansir Deal Street Asia, Kamis (8/2/2018), dua perusahaan konglomerasi ini tergabung dalam konsorsium dengan puluhan investor yang bisa saja menyuntikkan dana senilai US$ 1,5 miliar (setara denan Rp 20 triliun).
Diungkap sebuah sumber, mayoritas investor yang ada di dalam konsorsium tersebut merupakan investor asing dengan status financial investor.
Jika ditotal dari pendanaan sebelumnya, Go-Jek berarti bisa saja mengantongi dana sekitar US$ 1,2-1,5 miliar (setara dengan Rp 17-21 triliun) di putaran pendanaan terbaru mereka.
Jika memang benar pendanaan berkisar di angka tersebut, valuasi perusahaan kemungkinan besar bisa meroket ke angka US$ 53 miliar (setara dengan Rp 40 triliun).
Astra sendiri masih cenderung berfokus pada bisnis utamanya di sektor otomotif. Sementara, Djarum sudah getol bergerak di sektor teknologi, mereka juga telah menggerakkan e-Commerce Blibli dan mengakuisisi Kaskus.
Sayang, baik Go-Jek, Astra, serta Djarum hingga kini tidak memberikan konfirmasi terkait pendanaan tersebut.
Kucuran Dana Google
Sebelumnya, Google memberikan konfirmasi soal kucuran dana ke Go-Jek. Hal ini disampaikan Google lewat situs blog resminya dengan judul "Investing in Indonesia" lewat juru bicara Google, Caesar Sengupta. Sayang, ia masih merahasiakan nilai investasi yang dikucurkan.
"Indonesia memiliki pola ekonomi digital yang berkembang pesat dan lanskap startup yang besar. Indonesia juga telah menjadi rumah bagi empat dari delapan startup Unicorn di Asia Tenggara," ujar pria yang menjabat sebagai VP Next Billion Users Team ini.
"Kami ingin membantu dengan melengkapi dan meningkatkan fenomena ini. Dengan membantu orang Indonesia menciptakan startup yang hebat, kami sudah membantu lebih dari 60.000 orang dalam pengembangan aplikasi mobile," lanjutnya.
Alasan itu menjadi latar belakang mengapa Google pada akhirnya berinvestasi ke Go-Jek.
"Go-Jek dipimpin oleh tim manajemen yang kuat, dan berhasil membuktikan rekam jejaknya dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan kehidupan orang-orang di Indonesia," tambah Sengupta.
Advertisement
Dorong Pertumbuhan Bisnis
Adapun pendanaan dari Google cs ini diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan bisnis Go-Jek di Indonesia.
"Sebagai investor strategis, Google dapat membantu banyak hal untuk bisnis Go-Jek," tutur seorang sumber anonim.
Sebelumnya, Go-Jek juga dilaporkan telah mendapat kucuran dana sebesar US$ 1,2 miliar (Rp 16 triliun) dari Tencent. Pada September 2017, penyedia layanan transportasi on-demand ini juga mendapat suntikan dana dari JD.com.
Perusahaan asal Tiongkok itu disebut mengucurkan dana sekitar US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun). Berbekal suntikan dana tersebut, Go-Jek berhasil mengumpulkan dana hingga US$ 1 miliar (Rp 13 triliun) yang berasal dari investor baru dan lama.
(Jek/Ysl)