Liputan6.com, Jakarta - Facebook pada Kamis (1/3/2018), telah menyelesaikan pengujian konsep dua News Feed di enam negara. Kedua News Feed tersebut berisi jenis konten berbeda.
Dilansir Reuters, Senin (5/3/2918), Facebook dalam proses uji coba tersebut menciptakan dua News Feed berisi unggahan berbeda. News Feed pertama fokus pada foto, serta pembaruan lain dari teman dan keluarga, sedangkan yang kedua disebut sebagai "explore feed".
News Feed kedua dikhususkan untuk berbagai hal dari laman Page yang disukai oleh pengguna seperti media dan tim olahraga.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan hasil pengujian, Facebook memutuskan menghentikan pengujian dan menggunakan satu feed saja. Pasalnya, hasil survei dari para pengguna menunjukkan mereka tidak menyukai perubahan tersebut.
"Orang-orang mengatakan mereka kurang puas dengan unggahan yang dilihat, serta melihat dua feed (News Feed) terpisah sebenarnya tidak membantu mereka lebih terhubung dengan teman dan keluarga," kata Head of News Feed di Facebook, Adam Mosseri.
Pengujian fitur baru ini sendiri dimulai pada Oktober 2017 di Bolivia, Kamboja, Guatemala, Serbia, Slovakia, dan Sri Lanka. Pengujian ini dengan cepat memengaruhi trafik media-media kecil di enam negara tersebut.
Menurut Mosseri, Facebook juga menerima tanggapan dari para pengguna yang menilai layanan tersebut mempersulit mereka mengakses informasi penting.
"Kami juga dianggap tidak mengkomunikasikan pengujian dengan jelas," tuturnya.
Peninjauan Kembali
Facebook sangat tanggap dengan berbagai respons dari para pengguna tersebut. Oleh karena itu, kata Mosseri, Facebook akan meninjau kembali cara pengujian produknya. Namun, ia enggan merinci mengenai hal tersebut.
"Saya berharap Facebook akan lebih tertarik pada apa yang terjadi di dalam negara-negara yang dilakukan pengujian itu," kata jurnalis Slovakia, Filip Struharik, salah satu yang mengkritik pengujian tersebut.
Media-media di Kamboja dilaporkan menyambut baik keputusan Facebook menghentikan pengujian fitur baru itu.
Facebook telah menjadi platform yang kian penting untuk berita-berita politik di Kamboja, terutama setelah sejumlah media mengkritik Perdana Menteri, Hun Sen.
"Para pengguna Facebook di Kamboja akan bisa mendapatkan kembali informasi setelah media independen dan tradisional dipaksa tutup," kata Pemimpin Redaksi radio Voice of Democracy, Nop Vy.
Voice of Democracy mengalami penurunan 30-40 persen dalam jumlah viewer selama pengujian News Feed.
Advertisement
Facebook Terus Lakukan Perubahan
Terlepas dari konsep dua News Feed, Facebook terus berusaha menjadikan layanannya semakin baik. CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengumumkan sejumlah perubahan lain untuk News Feed dalam dua bulan terakhir.
Hal ini dilakukan sebagai upaya Facebook melawan sensasionalisme, serta unggahan prioritas dari teman-teman dan keluarga.
Facebook dan para kompetitornya juga tengah ditekan oleh para pengguna dan pemerintah untuk membuat layanan mereka tidak terlalu adiktif.
Selain itu, semua layanan media sosial juga diminta untuk bekerja lebih keras membendung berita bohong alis hoax.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini