Liputan6.com, Jakarta - Oracle dilaporkan menjadi salah satu perusahaan Amerika Serikat yang tertarik membeli TikTok. Informasi ini diketahui dari laporan Financial Times beberapa waktu lalu.
Dikutip dari The Next Web, Selasa (18/8/2020), Oracle disebut tertarik untuk membeli bisnis TikTok di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Menurut laporan, Oracle bahkan sudah membahasnya dengan sejumlah investor seperti General Atlantic dan Sequoia Capital. Keduanya merupakan pemilik saham dari induk perusahaan TikTok, ByteDance.
Advertisement
Baca Juga
Hanya hingga sekarang, belum dapat dipastikan seperti apa ketertarikan Oracle terhadap TikTok. Namun menilik laporan tersebut, Oracle memiiliki ketertarikan serupa Microsoft, yakni pada sejumlah lini bisnis saja.
Kendati demikian, berdasarkan laporan terkini, Microsoft sebenarnya tidak hanya ingin membeli lini bisnis TikTok di Amerika Serikat.
Perusahaan itu dikabarkan berencana untuk mendapatkan lini bisnis global dari media sosial asal Tiongkok tersebut. Selain kedua perusahaan itu, Twitter juga disebut menjadi pihak yang tertarik dengan TikTok.
Selain Microsoft, Twitter Juga Tertarik Akuisisi TikTok?
Menurut laporan dari sumber anonim, perusahaan tersebut dilaporkan sudah memulai tahap pembicaraan untuk merger dengan TikTok, terutama untuk bisnis yang ada di Amerika Serikat.
Kabar ini terbilang mengejutkan mengingat dana yang mungkin digelontorkan Twitter tidak sebesar Microsoft.
Kendati demikian, menurut sumber anonim tersebut, Twitter memiliki keunggulan tidak menghadapi pengawasan antitrust seperti Microsoft atau pembeli potensial lainnya.
Berdasarkan laporan Reuters pula, salah satu pemegang saham Twitter, yakni firma ekuitas Silver Lake, dikabarkan tertarik untuk membantu pendanaan dalam proses pembelian ini.
Sayang usai laporan ini muncul, Twitter menolak berkomentar. Begitu pula TikTok yang menyatakan tidak berkomentar apapun mengenai rumor yang ada di pasar saat ini.
Advertisement
Tak Hanya di AS, Microsoft Ingin Akuisisi Bisnis Global TikTok?
Di sisi lain, Microsoft yang kini sedang dalam tahap negosiasi dengan ByteDance untuk mengambil alih bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS), ternyata berkembang menjadi keinginan mengakuisis bisnisnya secara utuh.
Informasi ini dilaporkan oleh Financial Times, berdasarkan lima sumber terdekat yang mengaku mengetahui rencana akuisisi ini.
Kendati demikian, dalam laporan Reuters yang dikutip pada Jumat (7/8/2020), sumber itu menyebut Microsoft tidak meningkatkan prospek untuk mengakuisisi TikTok secara keseluruhan dalam negosiasinya dengan ByteDance.
Dilaporkan, Microsoft memiliki rencana untuk membeli aset TikTok di Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.
Belum disebutkan berapa rencana nilai kesepakatan itu. Namun menurut sumber Reuters, petinggi eksekutif ByteDance menaksir keseluruhan nilai TikTok lebih dari USD 50 miliar.
Microsoft sendiri menolak untuk memberikan komentar. Begitu pula dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance, yang belum memberikan tanggapan atas kabar terbaru ini.
(Dam/Isk)