TikTok Ikuti Facebook Blokir Media Terkait Pemerintah Rusia di Uni Eropa

TikTok menyusul Facebook, Twitter, dan YouTube yang berhenti memberikan akses ke media terafiliasi pemerintah Rusia di Uni Eropa

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Mar 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - TikTok menyusul beberapa perusahaan teknologi seperti Facebook, yang melakukan pemblokiran akses ke media milik pemerintah Rusia di wilayah Uni Eropa, sebagai respon perang di Ukraina.

Mengutip Engadget, Rabu (2/3/2022), juru bicara TikTok mengonfirmasi, media Sputnik dan RT tidak akan bisa dilihat oleh para pengguna mereka di Eropa.

Selain itu, laman serta konten dari dua media tersebut juga tidak dapat diakses oleh pengguna platform asal Tiongkok ini di wilayah Uni Eropa.

Di sisi lain, mengutip CNA, regulator Rusia Roskomnadzor, pada Senin pekan ini juga meminta TikTok untuk menghentikan rekomendasi konten terkait militer diberikan kepada pengguna anak-anak.

Melalui akun Telegram resmi Roskomnadzor, mereka mengklaim telah menemukan konten pada aplikasi berbagi video itu, yang terkait dengan "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina, dan sebagian besar berisi anti-Rusia

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perusahaan Medsos Blokir Media Rusia

FOTO: Perjuangan ke Luar Ukraina yang Perang dengan Rusia, Jalan Kaki hingga Antre dengan Mobil
Pengungsi Ukraina berjalan di sepanjang kendaraan yang berbaris untuk menyeberangi perbatasan dari Ukraina ke Moldova, di titik perbatasan persimpangan Mayaky-Udobne, Ukraina, 26 Februari 2022. Lebih dari sekitar 500.000 orang terpaksa meninggalkan Ukraina selama invasi Rusia (AP Photo/Sergei Grits)

Sebelumnya, beberapa perusahaan media sosial telah mengumumkan bahwa mereka melakukan pemblokiran terhadap media-media Rusia, yang memiliki banyak pengikut di platformnya.

Beberapa perusahaan media sosial dan teknologi itu antara lain Facebook, Twitter, YouTube, dan Microsoft.

Facebook awal pekan ini menyebutkan telah memblokir akses ke semua publikasi. Sementara Twitter mengatakan, mereka akan menandai semua cuitan dari akun media milik pemerintah Rusia.

Langkah-langkah ini menyusul Uni Eropa yang memerintahkan pemblokiran akses media-media Kremlin di wilayahnya.

"Media milik negara Russia Today dan Sputnik, dan turunannya, tidak akan lagi mampu menyebarkan kebohongan mereka untuk menjustifikasi perang Putin," tulis Ursula Von der Leyen, Presiden Komisi Eropa.

"Kami sedang mengembangkan alat untuk memblokir disinformasi yang meracuni dan menyakiti mereka di Eropa," cuit Von der Leyen di akun Twitter resminya.

Meta Hentikan Rekomendasi Media Rusia

Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (Photo by Joshua Hoehne on Unsplash)

Dikutip dari The Verge, Meta kabarnya juga telah berhenti merekomendasikan konten-konten dari media pemerintah Rusia kepada semua pengguna Facebook, dan akan menyusul Instagram.

Dalam panggilan telepon dengan wartawan hari Selasa, eksekutif Meta mengatakan media Rusia yang berafiliasi dengan pemerintah telah diturunkan peringkatnya di Feed utama Facebook.

Mreka juga tidak lagi direkomendasikan secara algoritmik di mana pun di jejaring sosial.

Instagram juga dalam proses memblokir semua rekomendasi media pemerintah Rusia secara global. Selain itu, tautan ke media di bawah pengaruh pemerintah Rusia akan diberi label di kedua aplikasi.

(Dio/Ysl)

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya