19 Juta Bitcoin Telah Ditambang, Cuma Tersisa 2 Juta Lagi

19 Juta Bitcoin telah ditambang selama ini. Menurut pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto, dengan jumlah 21 juta Bitcoin yang tersedia, hanya tersisa 2 juta Bitcoin untuk ditambang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Apr 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - 19 juta Bitcoin telah ditambang. Sesuai prediksi Satoshi Nakamoto, pria yang disebut-sebut sebagai pembuat Bitcoin, kini hanya tersisa 2 juta Bitcoin untuk ditambang.

Mengutip Gizchina, Minggu (3/4/2022), penambangan Bitcoin yang terakhir diperkirakan terjadi pada 2140.

Sebelumnya pada 1 April 2022, Bitcoin mencapai tonggak baru. Analisis dari blockchain memperlihatkan block 730.000 dari blockchain menghasilkan penambangan Bitcoin ke-19 juta.

Bitcoin pun jadi mata uang kripto yang kian langka. Pasalnya kini 90 persen Bitcoin sudah beredar di pasaran.

Sebelumnya, sang pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto memutuskan untuk membatasi jumlah Bitcoin hingga 21 juta Bitcoin.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Bisa Tambang Lagi Setelah 21 Juta Bitcoin

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Setelah 21 juta Bitcoin telah ditambang, nantinya tak bisa lagi untuk menambang uang baru. Pasalnya, kode Bitcoin tidak mengizinkan penambangan token baru setelah mencapai ambang batas ini.

"Setelah sejumlah koin dalam jumlah yang ditentukan telah dirilis, seluruh insentif dapat sepenuhnya didanai oleh transaksi dan tidak ada inflasi," kata Satoshi Nakamoto yang sampai sekarang identitasnya masih belum diketahui.

Menurut analisis Chainalysis, kenyataan sebenarnya tidak ada 19 juta bitcoin yang beredar di pasaran. Perusahaan analisis riset blockchain ini menyebutkan, lebih dari 20 persen dari 19 juta bitcoin berada di ada di dompet yang hilang.

Nilainya Diprediksi Terus Melonjak

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Para pemegang dompet pun menyimpan uang mereka di dompet dengan hati-hati selama beberapa tahun. Bahkan, dompet bitcoin Nakamoto tidak bergerak sejak 2010.

Seperti emas, jumlah Bitcoin juga ada batasnya. Kini, Bitcoin tengah memantapkan diri sebagai bentuk penyimpanan nilai. Pengurangan jumlah Bitcoin membuat nilainya makin meningkat.

Inilah yang membuat analis percaya, harga Bitcoin akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

(Tin/Ysl)

Infografis Tentang Bitcoin

Lipsus Bitcoin
Infografis bitcoin (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya