Liputan6.com, Jakarta - Protes karyawan berujung ricuh yang terjadi baru-baru ini di pabrik milik Foxconn di Tiongkok, mengancam pengiriman iPhone jelang musim liburan tahun ini.
Sumber menyebut, situasi yang terjadi pada Rabu pekan ini, Foxconn melihat lebih dari 30 persen produksi bulan November fasilitas itu terdampak.
Baca Juga
Dikutip dari New York Post, Minggu (27/11/2022), angka itu naik dari perkiraan internal hingga 30 persen, ketika masalah tenaga kerja meletus di akhir Oktober.
Advertisement
Sumber itu mengatakan, satu-satunya pabrik pembuat iPhone premium itu, termasuk iPhone 14 Pro, kemungkinan tidak sanggup melanjutkan produksi secara penuh hingga akhir bulan ini.
"Kerusuhan pekerja di pabrik Foxconn di China dapat membebani pengiriman iPhone Apple pada bulan November," kata Victoria Scholar, kepala investasi di Interactive Investor.
Menurutnya, hal tersebut karena meningkatnya kekhawatiran atas kemampuan Apple untuk mengirimkan produk selama periode liburan, yang biasanya paling sibuk.
Di Amerika Serikat (AS), Best Buy menyebut di hari Selasa mereka memperkirakan akan kekurangan pasokan iPhone kelas atas di toko-tokonya musim liburan ini.
Analis di AS juga mencatat, selama musim belanja Black Friday, juga terdapat penurunan dari tahun sebelumnya. Reuters melaporkan, butuh waktu lebih lama untuk mengisi kembali stok ini.
Usai kericuhan yang terjadi di Foxconn, Zhengzhou, Tiongkok, sejumlah karyawan diketahui meninggalkan pabrik produksi terbesar iPhone tersebut secara bersamaan.
Â
20 Ribu Pegawai Pabrik iPhone di China Hengkang
Mengutip laporan Reuters via GSM Arena, Sabtu (26/11/2022), lebih dari 20 ribu karyawan meninggalkan pabrik iPhone tersebut. Disebutkan, mayoritas karyawan tersebut adalah orang baru belum mulai bekerja, mengambil uang kompensasi, dan pergi begitu saja.
Sebelum kericuhan terjadi, ada lebih dari 200 ribu karyawan yang bekerja di pabrik milik Foxconn tersebut. Imbas kejadian ini, dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap produksi iPhone dan pengirimannya.
Pada 7 November 2022, Apple mengatakan pengiriman iPhone 14 Pro dan Pro Max akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Sejumlah analis menyebutkan, jika masalah saat ini berlangsung hingga Desember, maka hanya 10 juta iPhone dibuat--jauh dari yang direncanakan sebelumnya.
Di sisi lain, sumber di dalam Foxconn mengatakan kepada Reuters, "insiden itu berdampak besar pada citra publik, tetapi sedikit pada kapasitas pabrik."
Dia menyebutkan, "Kapasitas kami saat ini tidak terpengaruh, karena orang yang keluar belum dilatih atau mulai bekerja."
Informasi, kericuhan antara karyawan dan polisi di pabrik Foxconn ini sebagian besar dipicu oleh pembatasan Covid-19 ketat yang diberlakukan pemerintah.
Protes memanas setelah para pekerja mengetahu pembayaran bonus akan ditunda. Sebelumnya, mereka juga sudah berada di bawah karantina atau lockdown karena Covid-19 selama beberapa minggu.
Â
Advertisement
Protes Berujung Ricuh di Pabrik iPhone Tiongkok
Dilaporkan The Wall Street Journal, mengutip The Verge, Kamis (24/11/2022), protes dimulai pada Selasa malam pekan ini, di dekat akomodasi karyawan.
Pengendalian Covid-19 yang ketat dilaporkan telah membuat para pekerja harus terisolasi, memaksa mereka untuk tinggal dan bekerja di fasilitas itu, demi mencegah penyebaran penyakit di Zhengzhou.
Di bulan Oktober, beberapa karyawan diketahui telah pergi dari pabrik, membuat Foxconn menjanjikan insentif seperti gaji yang lebih tinggi, serta bonus, demi mempertahankan stafnya.
Pada hari Kamis, Foxconn menyebut ada kesalahan teknis saat merekrut karyawan baru. Selain itu, mereka juga meminta maaf kepada para pekerja usai kerusuhan pekan ini.
"Tim kami telah menyelidiki masalah ini dan menemukan kesalahan teknis yang terjadi selama proses onboarding," kata Foxconn dalam sebuah pernyataan.
"Kami mohon maaf atas kesalahan input di sistem komputer dan menjamin bahwa gaji sebenarnya sama dengan yang disepakati dan poster rekrutmen resmi," kata mereka menambahkan.
Â
Kekhawatiran Langkanya iPhone 14
Kebijakan pengendalian Covid-19 yang ketat di Tiongkok sebelumnya juga sudah dikhawatirkan bakal membuat iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max bakal langka di pasaran.
Diketahui, Tiongkok mengadopsi kebijakan zero Covid-19 sehingga banyak perusahaan terkena dampaknya, termasuk Apple.
"Kapasitas produksi iPhone di Zhengzhou, saat ini berkurung secara signifikan karena pembatasan Covid-19," tulis Apple dalam keterangannya.
"Produksi iPhone dapat merosot setidaknya 30 persen karena pembatasan ketat Covid-19 yang mempengaruhi Foxconn, pabrik yang digunakan Apple untuk membuat iPhone baru," dilansir Reuters, Selasa (8/11/2022).
Padahal permintaan untuk iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max ini sangat tinggi, tetapi jumlah pengapalan kedua ponsel tersebut sangat terbatas.
"Karena hal ini, pelanggan yang sudah pesan kedua iPhone 14 Pro harus menunggu lebih lama lagi untuk menerima iPhone baru mereka," ucap Apple.
(Dio/Ysl)
Advertisement