Rusia Rogoh Kocek Rp 69 Triliun untuk Investasi di Kalimantan Timur

Rusia dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman pembangunan jalur kereta api dan smelter di Kalimantan Timur,

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Feb 2014, 19:01 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2014, 19:01 WIB
hatta-rajasa130607c.jpg

Liputan6.com, Jakarta Rusia akan investasi untuk membangun jalur kereta api, pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Kalimantan Timur. Nilai investasinya diperkirakan mencapai US$ 6 miliar atau setara Rp 69,99 triliun ( kurs Rp 11.665).


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, jalur kereta api yang akan dibangun Rusia mengangkut komoditas tambang di Kalimantan Timur.

"Di bidang investasi ada dua jalur kereta api di Kalimantan Timur menghubungkan pusat mineral dan komoditi US$ 2- US$ 3 miliar," kata Hatta, usai menghadiri Forum Indonesia Rusia, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Selain jalur kereta api, pihak Rusia juga akan membangun smelter di pulau Kalimantan. Pembangunan smelter tersebut menelan biaya investasi US$ 3 miliar. " Nilai investasi di smelter sekitar US$ 3 miliar, jadi total investasinya mencapai sekitar US$ 5 miliar-US$ 6 miliar," kata Hatta.

Menurut Hatta, saat ini sudah ada kejelasan pembebasan lahan dari pihak pemerintah daerah Kalimantan Timur untuk investasi Rusia itu. Oleh karena itu, pembangunan kedua proyek tersebut dapat dilakukan pada 2014.

"Tahun ini pembebasan lahan sedang berjalan tadi dilaporkan Gubernur Kalimantan Timur," ungkap Hatta.

Adapun pembangunan proyek tersebut tertuang dalam nota kesepahaman antara pihak Indonesia dan Rusia.

"Tadi kami sudah menandatangani komitmen ini dalam sidang komisi, ada MoU pada kedua belah pihak," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya