Liputan6.com, Gorontalo Sudah hampir satu bulan ini beberapa bahan pokok di Pasar Sentral Kota Gorontalo mengalami kenaikan, salah satunya cabai rawit.
Harga cabai rawit yang biasanya hanya berkisar antara Rp 30.000-Rp 40.000 per kilogram (kg), kini telah menembus angka Rp. 70.000 per kg. Menurut beberapa pedagang, naiknya harga cabai, disebabkan stok cabai kosong dari Provinsi Sulawesi Tengah.
“Harga cabai rawit sekarang sudah Rp 70.000 per kilo mas, penyebab kenaikan ya karena stok dari Sulteng (Sulawesi Tengah) kosong, makanya naik, udah hampir satu bulan mas", kata Romi Mahmud kepada Liputan6.com, Jumat (04/04/2014).
Untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat Gorontalo, para pedagang harus mengambil cabai rawit dari petani lokal di Gorontalo, dan itupun dijual dengan harga mahal. Romi Mahmud mengaku kesulitan menjual dagangannya.
“Selama stok kosong ya kita ambil dari lokal saja mas, itu pun mahal, pembeli juga susah", kata Romi Mahmud.
Selain pedagang, beberapa konsumen cabai rawit juga mengeluhkan tingginya harga cabai tersebut. Mila contohnya, ibu rumah tangga ini mengaku harga Rp 70.000 per kg, membuat dirinya harus ekstra hati hati dalam memilih belanjaannya.
“Mahal banget, masalahnya masih banyak kebutuhan lain, makanya sekarang harus hati-hati kalo beli, banyak yang mau dibeli, “ kata Mila.
Para pedagang memprediksi, harga cabai rawit masih akan terus mengalami kenaikan hingga satu pekan ke depan, mengingat belum jelasnya stok cabai dari Sulawesi Tengah.