Newmont Berhenti Produksi Tak Berpengaruh ke Pendapatan RI?

Pemerintah mendorong pengolahan dan pemurnian mineral agar dapat meningkatkan nilai tambah produk mineral.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Jul 2014, 16:45 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2014, 16:45 WIB
Ilustrasi Tambang Newmont (3)
Ilustrasi Tambang Newmont

Liputan6.com, Jakarta - Penghentian kegiatan produksi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebenarnya tidak berpengaruh banyak pada pendapatan negara. Pasalnya porsi pendapatan mineral sangat kecil.

Direktur Jenderal Mineral Batu bara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), R Sukhyar mengatakan, negara tidak mengalami kerugian jika perusahaan tambang menghentikan produksinya. Hal itu karena cadangan sumber daya alam tetap berada di dalam tanah dan tidak habis.

"Tidak ada ruginya, barang itu nggak ada di tanah," kata Sukhyar, di Kantor Direktorat Jenderal Mineral Batu bara Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Sukhyar menambahkan, sebagian besar pendapatan negara dari energi terutama batu bara mencapai 85 persen. Sedangkan mineral hanya sekitar 15 persen.Hal ini menunjukkan peran mineral sangat kecil.

"Sumbangsih dari minerba yaitu 85 persen batu bara, 15 persen dari mineral. 15 persen dari semua itu tidak  terasa sekali," tutur Sukhyar.

Menurut Sukhyar, pendapatan negara dari sektor mineral terhitung kecil, maka pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri bisa meningkatkan besaran tersebut.

"Ya cuma 15 persen dari basket yang gede, sebab itu nilai tambah bisa jadi kontribusi tambah pendapatan negara," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya