Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memiliki harapan agar Presiden baru Joko Widodo membangun sederet proyek infrastruktur prioritas setelah menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM dan Koperasi, Erwin Aksa mengungkapkan, pengusaha meminta agar penghematan subsidi BBM dari kenaikan harga dialihkan untuk membangun beberapa infrastruktur krusial dalam waktu dekat.
"Bangun dan perbaiki jalan, khususnya di area Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Tengah. Karena kebutuhan jalan sangat penting supaya pelaku industri mempunyai akses jalan untuk mendistribusikan produknya," terang dia di Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Selain itu, kata Erwin, pemerintah perlu mendorong pembangunan dan membenahi pelabuhan meskipun sudah ada ekspansi dari PT Pelindo. Hal ini penting guna menurunkan ongkos logistik dan waktu bongkar muat kapal di pelabuhan yang selama ini sudah berangsur-angsur dipangkas.
"Bangun pelabuhan di kawasan Timur Indonesia karena pelabuhan di sana masih kecil-kecil dan untuk jalur perintis," tambahnya.
Infrastruktur lain, menurut dia, perlu meningkatkan pelayanan transportasi udara. Caranya, membangun dan mengembangkan kapasitas bandar udara, dan lainnya.
"Supaya pengusaha nyaman, kalau sekarang kami mau ke Singapura butuh waktu 3 jam dari sebelumnya satu setengah jam. Ini bukan antre penumpang, tapi antre pesawat untuk bisa terbang. Jadi pelaku usaha dari Singapura yang mau berbisnis dengan kami harus menghabiskan waktu paling lama dua hari untuk menyelesaikan bisnisnya, padahal setengah hari bisa. Jadi bisnis rugi karena kami kehilangan waktu," cetus dia. (Fik/Ahm)
Baca Juga
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement