Filipina Geser RI Sebagai Pemasok Bijih Besi Terbesar ke China

Akibat larangan ekspor mineral mentah, tahun ini Filipina berhasil menggeser Indonesia sebagai pemasok bijih besi terbesar ke China.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 05 Nov 2014, 18:20 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2014, 18:20 WIB
Tambang
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Hong Kong - Larangan ekspor mineral mentah yang diterapkan Indonesia awal tahun ini ternyata masih berbuntut panjang. Akibat larangan tersebut, tahun ini Filipina berhasil menggeser Indonesia sebagai pemasok bijih besi terbesar ke China.

Sementara mengutip laman Bloomberg, Rabu (5/11/2014), China merupakan pengguna nikel terbesar di dunia. Larangan ekspor mineral mentah tersebut sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan investasi di bidang industri pengolahan logam domestik.

Sementara itu harga nikel terus merosot selama dua bulan terakhir. Itu lantaran peningkatan pasokan bijih besi dari Filipina membantu kelangkaan sementara yang terjadi setelah larangan ekspor mineral mentah di Indonesia.

Pertumbuhan permintaan untuk logam pembuat stainless steel akhirnya melemah di Eropa dan China.

"China membangun sangat banyak inventaris dan ada banyak nikel yang dijual di pasaran tahun ini," ungkap analis CLSA Ltd Ian Roper di Singapura.

Akibat peningkatan pasokan bijih besi dari Filipina, harga nikel juga berakhir menurun. Kini alumunium dan zinc menjadi logam dengan peningkatan harga terbaik dibandingkan nikel.

Harga alumunium tercatat meningkat 13 persen tahun ini sementara nikel yang harganya sempat meroket hanya mengalami kenaikan 8,5 persen.

Roper mengatakan, alumunium juga menunjukkan peningkatan harga yang luar biasa dengan permintaan yang terus meningkat. (Sis/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya