Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia menawarkan tiga opsi kepada PT Freeport Indonesia yang tidak bisa dinegosiasikan.
"Saya sudah bertemu dengan CEO Freeport McMoRan, Jim Bob (James Robert Moffett). Saya tegaskan kepada dia, kita bisa negosiasi, tetapi ada tiga hal yang non negotiable," jelas Kalla ketika bertemu dengan Pimpinan Redaksi di kediamannya, Rabu (28/1/2015) malam.
Dia menjelaskan, ketiga hal yang tidak bisa dinegosiasikan tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, Freeport harus membangun smelter. Kedua, Freeport harus melipat gandakan pendapatan yang diterima oleh masyarakat Papua. Ketiga, Freeport harus membangun industri hilir.
"Mengapa Freeport enggan membangun smelter? Jawabannya sederhana, karena dengan membangun smelter maka apapun yang diproduksi oleh mereka menjadi transparan. Dia dapat emas berapa, dapat tembaga berapa, kita bisa tahu persis. Jadi dapat apapun jadi transparan. Tanpa smelter, kita tidak tahu mereka produksi apa saja," ungkap Kalla.
Pemerintah juga meminta kepada Freeport untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di Papua karena melihat ketimpangan pendapatan yang sangat tinggi antara masyarakat Papua dengan Papua Nugini.
Menurut Kalla, pendapatan yang diterima oleh masyarakat di Papua Nugini dari Freeport mencapai Rp 35 triliun. Sedangkan masyarakat Papua hanya mendapatkan Rp 10 triliun saja. "Saya minta ke Freeport, Papua harus mendapatkan revenue yang sama seperti Papua Nugini," tuturnya.
Ia melanjutkan, Freeport juga harus mendirikan atau mengembangkan industri hilir di Papua karena dengan cara tersebut bisa menyerap tenaga kerja yang sangat signifikan. (Muhamad Teguh)
JK: Saya Bilang ke Freeport, Take It or Leave It
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla Freeport harus melipat gandakan pendapatan yang diterima oleh masyarakat Papua.
diperbarui 29 Jan 2015, 00:01 WIBDiterbitkan 29 Jan 2015, 00:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apakah Seorang Muslim Pasti Masuk Neraka sebelum Menikmati Surga? Tinjauan Hadis Nabi
Jembatan Putus, Puluhan Siswa di Sukabumi Nekat Menerjang Arus Sungai Menuju Sekolah
Virus HMPV Ditemukan di Tanah Air, Calon Pandemi Baru?
Pilih Patrick Kluivert Latih Timnas Indonesia, Erick Thohir Sebut Zinedine Zidane dan Real Madrid
Dinkes DKI Sebut Kasus ISPA oleh HMPV di Jakarta Sudah Ada Sejak 2022
Mengenal Pia Saronde, Kuliner Khas Gorontalo yang Kaya Rasa dan Budaya
Ini 3 Waktu Puasa di Bulan Rajab yang Wajib Dicoba Minimal Sekali Seumur Hidup
Kasus Investasi Bodong, Eks Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Ditahan KPK
350 Caption untuk Suami Simple yang Menyentuh Hati
Dana BOS Hilang Misterius, Gaji Honorer SDN 56 Kota Gorontalo Tertunda
30 Saksi Sudah Diperiksa, Kasus Korupsi PIP Universitas Bandung Masih Pemberkasan
9 Anggota Polres Jakarta Barat Dipecat, Buntut Kasus Perzinahan hingga Narkoba