Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan, Indonesia membutuhkan empat pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga dengan total kapasitas 4,6 juta ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, R Sukhyar mengatakan, smelter tersebut untuk mengolah produksi konsentrat lima pemegang Kontrak Karya yaitu PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Kalimantan Kalimantan Surya Kencana, PT Gorontalo Minning dan Sumba Minning dan 68 Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada 2025.
Sukhyar mengungkapkan, pada 2025 diperkirakan produksi Freport mencapai 3 juta ton hingga 3,8 juta ton, Newmont mencapai 1,75 juta ton,
Gorontalo Mining sekitar 200 ribu ton hingga 400 ribu ton, dan kalimantan Surya Kencana rata-rata 200 ribu ton, sedangkan Sumba Minning dan 68 IUP belum diketahui jumlah produksinya.
"Nanti pasca 2025 ada 4,3 juta ton hingga 4,6 juta ton konsetrat, baru 4 perusahaan dari 5 perusahaan," kata Sukhyar, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2015).
Ia menambahkan, saat ini smelter yang sudah pasti ada adalah smelter Gresik I di Jawa Timur berkapasitas 1 juta ton dan smelter itu sudah beroperasi. Sedangkan smelter Gresik II sedang dalam proses pembangunan berkapasitas 2 juta ton, dan smelter Papua berkapasitas 900 ribu ton.
Menurut Sukhyar, Indonesia membutuhkan satu smelter lagi, untuk mengolah konsetrat tembaga tersebut, dengan kapasitas 500 ribu ton sampai 700 ribu ton. "Satu lagi lebih dari 500, karena Sumbawa Minning belum masuk, 68 IUP belum," tuturnya.
Namun, saat ini belum ada pihak yang berminat untuk membangun smelter tambahan tersebut. Sukhyar berharap pada 2022 sudah ada investor yang membangun.
"Pertanyaanya siapa yang bangun belum ada, ini bisa ditawarkan swasta. Kami harus siap-siap jadi 2022 sudah mulai membangun dan 2025 sudah dapat pasokan," pungkasnya. (Pew/Gdn)
RI Butuh Smelter Tembaga Berkapasitas 4,6 Juta Ton
Saat ini smelter yang sudah pasti ada adalah smelter Gresik I di Jawa Timur berkapasitas 1 juta ton.
Diperbarui 02 Mar 2015, 21:21 WIBDiterbitkan 02 Mar 2015, 21:21 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
CPPCC, Lembaga Konsultasi Politik China Fokus Bantu Pemerintah Gencarkan Modernisasi di 2025
Ciri-Ciri Sahabat yang Bisa Membawa Kita ke Surga, Diungkap UAH
Menyehatkan dan Awet Kenyang Saat Puasa, Ini Buah-buahan Terbaik untuk Dikonsumsi Saat Sahur
Sah Jadi WNI, 3 Pemain Naturalisasi Terbaru Timnas Indonesia Bisa Main Lawan Australia dan Bahrain?
Unik, Pertama Kali dalam Sejarah Pemda Garut Gelar Apel Pagi di Pusat Perbelanjaan 'Pengkolan'
Inilah Proyek-Proyek Strategis PGN yang Mulai Tancap Gas Tahun Ini
Prabowo - Sekjen Partai Komunis Vietnam Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Otomotif hingga Pertahanan
Top 3 Berita Hari Ini: Mahalini Bagikan Foto Putrinya yang Tampil Menggemaskan dengan Baju Rancangan Desainer Ternama
Sulut Dipimpin Jenderal Sahabat Presiden Prabowo, 10 Tahun Era PDIP Berakhir
350 Caption Kata-Kata Malam Hari untuk Renungan dan Inspirasi
Villarreal Berani Tantang Arsenal dan Chelsea pada Persaingan Tanda Tangan Bomber Pelapis Barcelona
BLT BBM 2025 Kapan Cair, Berikut Cara Cek Statusnya