Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dinobatkan sebagai surga kopi dunia dalam sebuah pameran kopi kelas internasional di Amerika Serikat (AS). Penghargaan ini pun tidak dibantah Badan Pusat Statistik (BPS) yang memuji ragam kopi Tanah Air karena telah berhasil menembus pasar global.
"Memang betul Indonesia surga kopi. Ekspor kopi kita sudah masuk ke seluruh dunia. Tapi angka ekspornya tidak tahu secara pasti," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Kekagumannya juga terlontar untuk kopi luwak asli Indonesia. Kopi yang diproses dari kotoran binatang Luwak ini berhasil membuat lidah penggemar kopi di seluruh dunia bergoyang. Tak heran bila pamor kopi luwak Indonesia makin bersinar.
"Harganya jadi selangit, tidak karuan mahalnya. Karena mengalahkan kopi yang lagi ngetren dengan merek Starbucks atau kopi Brazil. Saking mahalnya, kopi luwak jadi kopi elit sampai ada peternakan khusus Luwak," terang Sasmito.
Indonesia patut bersyukur, sebab dia bilang, setiap daerah mempunyai hasil perkebunan kopi dengan cita rasa berbeda, seperti kopi Aceh, kopi Toraja dan lainnya. Ini bisa menjadi komoditas ekspor potensial bagi Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia meraih predikat surga kopi dunia dalam pameran Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Seattle, AS. Indonesia dinilai memiliki banyak jenis kopi yang tersebar dari seluruh daerah di Tanah Air.
"Karena banyaknya varian kopi kita, Indonesia mendapat predikat baru sebagai surga kopi dunia," ucap Atase Perdagangan Indonesia Washington DC, Ni Made Ayu Marthini.
Ketua Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) Hutama Sugandhi menjelaskan, total ekspor kopi sepanjang 2014 turun menjadi 475 ribu ton, mencakup ekspor biji kopi 380 ribu ton dan kopi olahan 90 ribu ton. Adapun, secara nilai, penjualan kopi turun 10 persen menjadi hanya US$ 1,3 miliar pada tahun lalu.
“Dari hasil survei kami untuk 2015 produksi kopi mulai kembali normal. Harapannya, kinerja ekspor bisa sama seperti 2013. Tahun ini diharapkan bisa kembali mencapai 600 ribu ton atau US$ 1,8 miliar,” ujar dia. (Fik/Gdn)
Kopi Luwak RI Kalahkan Starbucks
Kopi yang dirposes dari kotoran binatang Luwak berhasil membuat lidah penggemar kopi di seluruh dunia bergoyang.
diperbarui 15 Apr 2015, 16:55 WIBDiterbitkan 15 Apr 2015, 16:55 WIB
Pekerja memilah kopi dari kotoran Luwak di Liwa, Lampung, Kamis (28/7). Seekor luwak mampu menghasilkan hingga tiga ons kopi dalam sehari. Kopi luwak dihargai sekitar satu juta rupiah per kg.(Antara)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Survei Litbang Kompas: Strong Voter RK-Suswono 67,1%, Dharma-Kun 65,1%, Pramono-Rano 68,1%
5 Alasan Kamala Harris Bisa Memenangkan Pilpres AS 2024
Top 3 Berita Hari Ini: Klarifikasi Andre Rosiade Picu Ramainya Seruan Boikot Rumah Makan Padang Berlisensi IKM
Iftitah Sulaiman Sebut SBY Bakal Bantu Prabowo Tanpa Jabatan Tertentu di Pemerintahan
VIDEO: Viral Percobaan Pencurian Gagal Karena Kekompakan Warga di Depok
Pj Gubernur Kaltim Sambangi Berau, Puji Program Pascatambang Jadi Lahan Produktif
Energi Bersih jadi Solusi Penuhi Kebutuhan Listrik Sektor Industri
Duel Kompet dan Chartpayak Warnai ONE Friday Fights 86
Link Streaming Anime Ron Kamonohashi’s Forbidden Deductions Season 1 Full Episode di Vidio
Mobil Listrik MG Pakai Baterai Hasil Produksi Pabrik UABS di Cikarang
Lokasi Penentuan Juara Dunia MotoGP 2024 Terungkap, Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Berebut Takhta
Ridwan Kamil Yakin Debat Pamungkas Pilkada Jakarta 2024 Bakal Jadi Miliknya