Dirut Bulog Ambisi Melipatgandakan Stok Beras Nasional

Saat ini rata-rata stok nasional mencapai 20 ribu ton,

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Jun 2015, 18:46 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 18:46 WIB
Beras
Ilustrasi Beras (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti berambisi meningkatkan stok beras nasional dua kali lipat, untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran. Saat ini rata-rata stok beras nasional mencapai 20 ribu ton per bulan.

"Saya ingin meningkatkan, rata-rata kan 20 ribu ton, saya ingin syukur-syukur bisa dua kali lipat, agar stok nasional aman, makanya tolong doain," ujar Djarot di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (8/6/2015).

Dia mengaku, agar stok beras nasional bisa meningkat sesuai keinginannya, Bulog akan menyerap beras kualitas standar petani tapi dengan penyesuaian harga.

"Caranya saya dengan teman-teman, pertama saya ingin tidak kaku. Kalau yang datang dengan tidak standar tetapi harga sesuai dengan ekuivalen dan tidak membuat rugi keuangan kami ya bisa diambil," tutur dia.

Selain itu Bulog juga akan merampingkan organisasi. Langkah ini agar dalam proses menjalankan tugasnya, Bulog menjadi lebih efisien.

"Saya ingin mengamankan semua sisi, sambil jalan kami akan melihat organisasi kami perlu diefisiensikan atau tidak agar organisasi kita berjalan lebih luas," tegas dia.

Djarot resmi dilantik sebagai Dirut Perum Bulog yang baru, menggantikan Lenny Sugihat. Djarot dan Lenny dulu merupakan rekan kerja. Keduanya sama-sama bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama Bulog Djarot menduduki jabatan Direktur Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sejak tahun 2010. Sedangkan Lenny sebelum diangkat sebagai Direktur Utama Bulog adalah Direktur Pengendalian Risiko Kredit BRI.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya