Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan suku bunga acuannya yang diperkirakan tetap di level 7,5 persen pada Selasa pekan ini.
Para investor yang masih menanti pandangan BI tentang prospek pertumbuhan ekonomi ditambah gejolak sentimen eksternal membuat rupiah begerak melemah pada perdagangan hari ini.
Baca Juga
Data valuta asing Bloomberg, Selasa (14/7/2015), menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,24 persen ke level 13.330 per dolar AS. Rupiah juga tampak dibuka melemah di level 13.307 dari penutupan di level 13.297 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Advertisement
Hingga siang ini, rupiah masih berfluktuatif melemah dan bertahan di kisaran 13.305-13.332 per dolar AS. Â Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah melemah ke kisaran 13.320 per dolar AS. Meski tak signifikan, rupiah tampak melanjutkan pelemahannya dari level 13.309 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Pemerintah Yunani akhirnya berhasil mencapai kesepakatan dengan para kreditor internasionalnya. Meski memang, para kreditor masih memasang persyaratan yang sangat ketat.
"Melunaknya tensi antara kedua belah pihak memperbesar peluang Yunani tinggal di Zona Euro tetapi pasar masih khawatir apakah persyaratan dapat dipenuhi secara sempurna dan tepat waktu. Kekhawatiran tersebut mempertahankan sentimen dollar yang tengah menguat tajam," terang ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta.
Sementara dari sentimen internal, para pelaku pasar masih menanti keputusan BI rate yang rencananya diumumkan siang ini. Tak hanya menanti pandangan BI mengenai prospek pertumbuhan ekonomi, inflasi ke depan juga perlu diperhitungkan.
Hal senada dikatakan, Ekonom BCA David Sumual. Ia menuturkan, pelaku pasar cenderung menunggu BI Rate, dan neraca perdagangan yang diumumkan pada Rabu pekan ini. Sementara itu, ada kejelasan dari perundingan Yunani dengan para kreditornya juga memberikan sentimen positif. Hal ini membuat rupiah melemah tipis.
"Saat ini sentimen rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) kembali muncul. Pada malam ini Amerika Serikat akan merilis data penjualan dan industri," kata David saat dihubungi Liputan6.com. (Sis/Ahm)