Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melakukan negosiasi dengan pemerintah Jepang agar bersedia membuka peluang kerja bagi para lulusan pogram pemagangan di Jepang.
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengatakan hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pekerja asing di Jepang dalam menghadapi persiapan penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2020.
Baca Juga
"Kita berupaya melobi pemerintah Jepang mengenai kemungkinan adanya kesempatan dan peluang kerja bagi para lulusan peserta magang agar bisa bekerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata menjelang olimpiade musim panas di Jepang 2020," ujar Hanif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Advertisement
Dia menjelaskan, peluang kerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata yang berdasarkan pada skema kerjasama Indonesia–Jepang atau Indonesia Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang telah berlangsung.
"Sebelumnya dalam skema IJEPA ini kedua negara telah bekerja sama dalam penempatan TKI perawat (nurse) dan perawat jompo (caregiver). Ke depannya kita minta agar terbuka adanya peluang kerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata di Jepang. Kita harus dapat memanfaatkan celah kebutuhan pekerja asing di Jepang yang terus tumbuh dan berkembang," kata dia.
Peluang kerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata di Jepang ini diupayakan dapat difasilitasi dalam program re-entry pemagangan. Program pemagangan re-entry ini dapat diikuti oleh peserta yang telah menyelesaikan program pemagangan selama tiga tahun dan telah pulang ke tanah air.
Namun juga dikhususkan bagi mantan atau lulusan pemagang di sektor kontruksi dan industri pariwisata. Program ini dapat diikuti juga oleh peserta yang belum selesai masa pemagangannya dan masih melaksanakan program, tanpa harus pulang dulu ke tanah air.
Para lulusan ini dapat langsung melanjutkan program magang lanjutan dengan syarat antara peserta dan perusahaan telah terjadi kesepakatan atau bekerja di sektor kontruksi dan pariwisata menjelang Olimpiade 2020.
"Pihak Jepang melalui menterinya menyampaikan menyambut baik adanya usulan dan tawaran peluang kerja dari Indonesia ini. Namun mereka masih harus membahasnya secara internal. Selanjutnya akan ada lagi pembicaraan teknis untuk menindaklajuti pertemuan bilateral ini. Kita berharap program ini dapat segera direalisasikan," ujar Hanif. (Dny/Ahm)
Â