Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lantaran aksi jual dilakukan pelaku pasar sehingga membuat dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang.
Mengutip data Bloomberg, rupiah bergerak naik 44 poin menjadi 13.775 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (19/11/2015). Rupiah ini menguat dari penutupan perdagangan kemarin di level 13.819 per dolar AS. Rupiah sempat bergerak di posisi 13.731 per dolar AS pada pukul 12.40 waktu Singapura. Pada hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.726-13.799 per dolar AS.
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah pada 19 november 2015 di level 13.787 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan periode sehari sebelumnya atau pada 18 November 2015 tercatat 13.763 per dolar AS.
Advertisement
Baca Juga
Head of Reseach and Analysis Divison PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pelaku pasar mengantisipasi dengan melakukan aksi ambil untung usai notulensi pertemuan bank sentral AS mengungkap kalau kenaikan suku bunga bank sentral AS dapat dilakukan pada Desember 2015.
Hal itu membuat dolar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang."Ini hanya sementara penguatan rupiah," ujar Ariston saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (19/11/2015).
Ariston mengatakan, ada sejumlah rilis data ekonomi AS yang akan keluar seperti klaim pengangguran dan indeks manufaktur. Apabila data ekonomi itu membaik maka dapat menekan rupiah. "Pergerakan rupiah masih di kisaran yang sama di level 13.700-13.850 per dolar AS," kata Ariston. (Ahm/Igw)