Pertamina Komitmen Kurangi Karbondioksida

Pertamina gandeng perguruan tinggi untuk ciptakan energi baru terbarukan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Des 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2015, 12:00 WIB
20151109-Preskon Pertamina- Dirut Pertamina Dwi Soetjipto-Jakarta-Angga Yuniar
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Gedung Pertamina, Jakarta, Senin (9/11/2015). Dwi menjelaskan hasil audit forensik Petral Group kepada wartawan yang hadir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Yogyakarta - PT Pertamina (Persero) berkomit‎men menurunkan karbondioksida (CO2) dengan mendorong penggunaan energi bersih melalui Energi Baru Terbarukan (EBT).
‎

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, Indonesia telah berkomitmen menurunkan produksi CO2 dalam forum perubahan Iklim (Conference of Parties/COP) ke-21, di Paris, Prancis.
‎

"Dalam upaya untuk membuat lingkungan kita lebih baik, maka pada acara komitmen Paris, Indonesia telah berkomit menurunkan CO2nya," kata ‎Dwi,di Yogyakarta, Minggu (20/12/2015).

Dwi menuturkan, komitmen tersebut menjadi tantangan Indonesia, khususnya Pertamina sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi.

Dwi melanjutkan, untuk menjaga komitmen tersebut, Pertamina akan mewujud‎kannya dengan mengembangkan energi baru yang ramah lingkungan.

"Tantangan negara kita untuk mencarisumber energi baru mengurangi terciptanya CO2. Pertamina sangat komit melakukan upaya cukup keras bisa mencari sumber energi baru," tutur Dwi.

Ia melanjutkan, untuk menjalankan komitmen tersebut, Pertamina menggandeng perguruan tinggi, lembaga penelitian dan masyarakat.

"Kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan masyarakat keseluruhan ini penting dilakukan. Kami mengundang masyarakat punya ide usulan memperbaiki lingkungan menciptakan energi baru terbarukan," ujar dia.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama dengan 147 kepala Negara dan kepala pemerintahan menghadiri Pertemuan Para Pihak (Conference of Parties/COP) ke-21 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim pada 30 November 2015 di Paris, Prancis.

Di hari pertama pelaksanaannya, lahir Misi Inovasi Pengembangan Energi Bersih Dunia yang dideklarasikan oleh Presiden Joko Widodo berdampingan dengan 19 pemimpin Negara lainnya dan sejumlah pimpinan bisnis multi-nasional.

Deklarasi Misi Inovasi Pengembangan Energi Bersih Dunia ini adalah misi global yang dibuat untuk memastikan terjadinya transformasi dan proses diseminasi yang dapat mengubah dunia agar lebih lestari dan berkelanjutan, dengan pelibatan sektor swasta dan publik.

Kesepakatan ini diharapkan dapat mempercepat penyebarluasan inovasi energi bersih sebagai upaya penting penanganan perubahan iklim.

Percepatan dilakukan melalui berbagai inisiatif penyiapan energi bersih yang terjangkau, dapat diandalkan, dan dapat dinikmati oleh semua orang, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjamin ketahanan energi. (Pew/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya