Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membantah akan terjadi langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10 ribu orang pada periode Januari-Maret 2016.
Prediksi ini sebelumnya disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri (P3HI) Kemnaker Sahat Sinurat mengaku, hingga saat ini belum menerima laporan secara resmi dari sejumlah perusahaan yang selama ini disebut-sebut akan melakukan PHK.
‎"Tidak ada itu (PHK). Mereka belum melakukan itu. Belum ada laporan ke kita soal itu," ujarnya di Jakarta, Sabtu (6/2/2016).
Dia mencontohkan, Chevron yang selama ini gencar dikabarkan akan melakukan PHK, sejauh ini masih melakukan perundingan dengan pekerjanya.
Baca Juga
Baca Juga
Namun dia mengakui memang ada tawaran bagi pekerja di perusahaan minyak dan gas (migas) tersebut ‎untuk mundur secara sukarela.
‎"Chevron juga belum. Tapi dengan SKK Migas sudah setuju dengan adanya skema pengunduran diri secara sukarela. Tapi itu belum ketahuan berapa jumlahnya," kata dia.
Untuk memastikan kabar soal PHK tersebut, Sahat berkomunikasi dengan perusahaan terkait. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya PHK tersebut.
"Kita klariifkasi semuanya, dan itu tidak ada. Malah ada yang contoh katanya di perbankan itu berita lama semua, ada yang sudah dari 2014. Sampai sekarang juga kita cross check apa yang dimuat di media sosial, berita," tandas dia. (Dny/Nrm)
Advertisement