Jawaban Jack Ma Soal Monopoli Pasar

Keberadaan industri teknologi China dimonopoli tiga perusahaan besar termasuk milik Jack Ma.

oleh Vina A Muliana diperbarui 26 Apr 2016, 18:01 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2016, 18:01 WIB
Dorong Bisnis Cloud, Alibaba Buka Data Center di Silicon Valley
Alibaba mulai gencar merambah bisnis komputas awan untuk bersaing dengan rivalnya, Amazon.

Liputan6.com, Jakarta - Milarder Jack Ma dinilai melakukan monopoli industri teknologi. Beberapa CEO dari perusahaan teknologi rintisan asal China mengemukakan hal tersebut.

Jack Ma dinilai terlalu menguasai industri teknologi sehingga banyak di antara perusahaan rintisan tersebut yang sulit untuk berkembang.

Melansir laman techinasia.com, Selasa (26/4/2016), Le Eco, CEO dari Jia Yueting sebuah perusahaan rintisan asal China menyampaikan hal tersebut.

Dalam acara China Entrepreneur Club Jia Yueting mengatakan keberadaan industri teknologi China saat ini dimonopoli oleh tiga perusahaan besar. Walaupun era teknologi terus berkembang, perusahaan tersebut akan terus dominan dalam bisnis teknologi.

"Di era apapun, akan ada beberapa perwakilan perusahaan yang memonopoli sumber daya masyarakat. Tapi hal tersebut tidaklah penting karena masyarakat akan terus berubah, dan perubahan dari setiap zaman itu akan membawa perusahaan lebih kuat ke depan," ujar dia.

Walaupun tidak berada dalam kesempatan yang sama. Jack Ma menjawab tanggapan tersebut dalam kesempatan berbeda. Media lokal memberitakan masih banyak perusahaan raksasa besar yang perlu ditakutkan. Bukan hanya tiga perusahaan teknologi besar China.

"Apa yang dikatakan Jia Yueting sangatlah benar. Namun, bukan hanya tiga perusahaan besar China sebenarnya yang menjadi tantangan besar. Perusahaan teknologi seperti Microsoft, IBM dan Oracle bisa menjadi momok tersendiri bagi kita. Namun mereka juga sebenarnya memiliki permasalahan yang besar, sama seperti Alibaba," kata Ma.

Ma juga menjawab pertanyaan pendiri New Oriental Yu Minhong. Ma menuturkan, kalau tidak ada jaminan perusahaan e-commerce akan mencapai 10 tahun, dan bahkan tiga tahun.

Untuk menjawab perusahaan dapat dipastikan bertahan selama tiga tahun, Jack juga menilai sulit. Ia menuturkan kalau semua orang berpikir perusahaan seperti Baidu, Alibaba dan Tencent (BAT) akan kuat. Namun, imajinasi saja tidak cukup.

"Saya berpikir kalau prediksi akan berubah dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Apakah kami ada dalam empat atau lima tahun itu pertanyaan besar," ujar Jack Ma.

Karena itu, Jack Ma juga terus mengikuti perkembangan dan tren teknologi. Ini ditunjukkan dari langkah dia ekspansi dengan terus berinvestasi.

Jack Ma adalah inisiator dan pemilik dari perusahaan teknologi Alibaba. Grup Alibaba kini menjadi perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. (Vna/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya