Negara Ini Punya Maskapai Lebih Buruk dari RI

Maskapai Indonesia kini memiliki tingkat keselamatan baik salah satu dilihat dari usia pesawat yang digunakan.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Mei 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2016, 08:30 WIB
20160222-Maret, Bandara Pondok Cabe Mulai Beroperasi-Tangerang
Petugas berjalan di depan pesawat terbang yang terparkir di Bandara Pondok Cabe, Tangsel, Senin (22/2). Maret mendatang, maskapai Garuda Indonesia akan membuka penerbangan dari bandara milik PT Pertamina (persero) ini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, bukan berarti maskapai Indonesia merupakan maskapai yang memiliki tingkat keselamatan terburuk di dunia.

Pengamat Transportasi Udara Arista Atmadjati mengatakan, ada sejumlah maskapai di negara lain memiliki tingkat keselamatan jauh di bawah ‎Indonesia. Salah satunya yaitu maskapai asal Korea Utara.

"Di Korea Utara ada salah satu maskapai terburuk di dunia. Pesawatnya tua,‎ layanannya jelek, standar keselamatannya tidak bisa dideteksi. Maskapai itu justru bisa dikatakan yang paling buruk," ujar dia di Jakarta, Minggu (8/5/2016).

Selain Korea Utara, ada juga maskapai di sejumlah negara di benua Afrika serta maskapai asal Myanmar, Laos dan Kamboja yang memi‎liki tingkat keselamatan di bawah maskapai Indonesia.‎ Hal ini yang juga membuat maskapai-maskapai tersebut dilarang terbang ke kawasan Eropa.

"Yang lebih parah dari (maskapai) Indonesia ada banyak, seperti Myanmar, Laos, Kamboja. Di Afrika juga banyak, seperti di Zambia, Gambia, itu hampir 80 persen di banned tidak boleh masuk ke Uni Eropa karena terlalu berbahayanya," kata dia.

Sementara untuk maskapai-maskapai Indonesia, lanjut Arista kini sudah memiliki tingkat keselamatan dan pelayanan yang baik. Salah satunya indikatornya yaitu pesawat yang digunakan kini merupakan ‎pesawat baru dengan usia rata-rata di bawah satu tahun.

"Kalau maskapai Indonesia sekarang sudah jauh lebih bagus. Armada-armadanya sudah banyak pakai yang baru. Beda dengan maskapai-maskapai di Afrika," ujar dia. (Dny/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya