Hadapi Risiko Ekonomi Global, 11 Bank Sentral Perkuat Kerja Sama

Secara umum pasar keuangan di kawasan EMEAP tetap berfungsi baik di tengah beberapa ancaman yang dapat meningkatkan gejolak.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jul 2016, 19:33 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2016, 19:33 WIB
Pertemuan Gubernur Bank Sentral Asia Timur dan pasifik di Bali, Indonesia, 30-31 Juli 2016.
Pertemuan Gubernur Bank Sentral Asia Timur dan pasifik di Bali, Indonesia, 30-31 Juli 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi perkembangan ekonomi global, khususnya kebijakan moneter negara maju yang beragam (divergen), gubernur dari beberapa bank sentral di Asia Timur dan Pasifik sepakat untuk memperkuat kerja sama regional.

Hal ini mengemuka dalam Pertemuan Executives Meeting of East Asia-Pacific yang diselenggarakan pada Minggu, 31 Juli 2016, di Bali, Indonesia. Pertemuan dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, dan diikuti oleh seluruh anggota EMEAP, yaitu sebelas bank sentral dan otoritas moneter di Asia Timur dan Pasifik.

Para gubernur berbagi mengenai pandangan mereka terhadap perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global dan regional. Para gubernur memandang, kondisi ekonomi dan kebijakan moneter yang divergen pada negara-negara maju telah menempatkan area EMEAP pada potensi kerentanan dan gejolak.

Walau demikian, mereka juga mencatat secara umum pasar keuangan di kawasan EMEAP tetap berfungsi baik di tengah beberapa ancaman yang dapat meningkatkan gejolak.

"Para gubernur sepakat, komunikasi dan kerja sama antara para otoritas sangat penting untuk dapat menentukan arah perekonomian di tengah ketidakpastian global," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, dalam keterangan tertulis, di Nusa Dua, Bali.

Komunikasi dan kerja sama tersebut perlu dilakukan tidak hanya di area EMEAP, namun juga dengan negara-negara lainnya. Mereka juga sepakat untuk menggunakan EMEAP sebagai wadah bersama untuk berbagi dan berdiskusi mengenai berbagai perkembangan dan isu yang memengaruhi stabilitas ekonomi, moneter dan keuangan regional.

Para gubernur mencatat pula laporan Pertemuan Deputi Gubernur EMEAP ke-50 di Sidney, Australia, pada April 2016. Pertemuan tersebut membahas dan mengapresiasi kemajuan dalam aktivitas kerja sama EMEAP di bidang pasar keuangan, pengawasan bank, sistem pembayaran dan setelmen, serta teknologi informasi.

Para gubernur bank sentral tersebut juga mendiskusikan perkembangan Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee – MFSC) terkait pengawasan (surveillance), kegiatan riset, dan kerangka manajemen krisis regional. Mereka sepakat mengenai perlunya pembentukan suara kolektif dalam merespons reformasi kebijakan global.

Selanjutnya, para gubernur juga menerima the Reserve Bank of New Zealand sebagai tuan rumah pada Pertemuan Gubernur EMEAP ke-22 pada 2017.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya