PLN Kirim Tim Reaksi Cepat Atasi Gangguan Listrik Usai Gempa Aceh

Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) menggoyang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu pagi ini, (7/12/2016).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Des 2016, 10:26 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 10:26 WIB
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) menggoyang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu pagi ini, Rabu (7/12/2016).
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) menggoyang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu pagi ini, Rabu (7/12/2016).

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah mengirim tim reaksi cepat untuk mengatasi gangguan kelistrikan setelah gempa Aceh. PLN belum bisa menghitung kerugian akibat gempa tersebut. 

Kepala Satuan Komunikasi Korporat ‎PLN I Made Suprateka‎ mengatakan, saat ini tim sedang mendekat untuk mengatasi gangguan kelistrikan di wilayah tersebut. Selain tim yang berada di dekat wilayah Aceh, PLN juga mengirim tim reaksi cepat dari kantor pusat Jakarta dan wilayah lain.

"Kami memerintahkan tim mendekat. Dari kantor pusat kami juga kirim tim reaksi cepat," kata Made, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Namun ketika ditanyakan kondisi kelistrikan dan kerugian PLN setelah terjadi gempa dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) tersebut, Made belum bisa menyebutkan angka. Sebab, kata dia, saat ini masih menunggu kabar dari tim yang dikerahkan tersebut.

"Untuk kondisi, kerugian finansial atas instalasi kelistrikan yang rusak belum bisa disebutkan karena kami masih menunggu‎ informasi," ucap Made.

Untuk diketahui, gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) menggoyang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu pagi ini, (7/12/2016).

Hasil analisis peta tingkat guncangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan dampak dari gempa Aceh berupa guncangan kuat terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Pidie Jaya.

"Daerah yang terkena dampak, yaitu Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

Seluruh wilayah tersebut diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa berupa kerusakan ringan, seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Menurut dia, gempa sangat kuat sempat dirasakan warga selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie.

"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD ada beberapa rumah dan bangunan roboh," kata dia.

Ia menyebut bangunan yang roboh terdapat di Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie Jaya. Selain itu, sebuah rumah di perbatasan antara Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, yaitu di Kecamatan Gelumpang Tiga Kabupaten Pidie, juga roboh dan menimpa penghuninya dalam peristiwa gempa Aceh tersebut. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya