Kemenhub Tawarkan Pengembangan 2 Bandara Ini ke Investor AS

Pertemuan dengan Duta Besar AS Joseph Donovan menjadi momentum bagi Indonesia untuk tawarkan peluang kerja sama bandara.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Jan 2017, 17:35 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 17:35 WIB
Ilustrasi bandara
Ilustrasi bandara

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menawarkan peluang investasi bagi perusahaan-perusahan aviasi asal Amerika Serikat (AS) untuk menanamkan modalnya pada dua bandara di Indonesia. Dua bandara tersebut yaitu Bandara Kualanamu dan Bandara Sepinggan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Kualanamu dan Bandara Sepinggan telah disiapkan  untuk dikerjasamakan pengembangannya dengan ‎swasta asing. Pertemuan dengan Duta Besar AS Joseph R Donovan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menawarkan peluang kerja sama tersebut.

"Kita berharap, kita punya dua bandara yaitu Kualanamu dan Balikpapan‎ (Sepinggan) yang siap mengundang foreign investment untuk mengembangkan dua bandara itu. Sehingga PPP (public private partnership) project untuk bandara ini bisa menjadi sarana investasi dan kerja sama yang lebih intensif‎," ujar dia di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Budi menjelaskan, sesuai dengan diskusinya bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)‎, dua bandara tersebut menjadi bandara terbaik di Indonesia setelah Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Soekarno-Hatta. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan yang optimal pada kedua bandara tersebut.

"D‎ari diskusi kami dengan Kementerian bumn itu adalah bandara yang terbaik setelah Bali dan Jakarta yang kita berkeinginan ada suatu improvement  di sana. Kita akan berkompetisi banyak pihak kita punya bandara yang punya kemampuan safety security service, dengan keragaman aviasi industri di bandara itu meningkatkan competitiveness negara secara utuh," jelas dia.

‎Dia mencontohkan, untuk Bandara Kualanamu bisa didedikasikan untuk menyambut turis asing asal India, Malaysia dan lain-lain. Sedangkan Bandara Sepinggan bisa difokuskan untuk mendatangkan turis asal Jepang, Korea, dan Tiongkok.

"Sehingga kita punya sub hub lagi selain Bali dan Jakarta. Sengan adanya dua bandara ini kita punya daya tarik tersendiri, untun mengembangkan banyak industri pariwisata dan banyak hal. Kita punya vehicle sendiri yang kita bisa lakukan, itu bisa menjadi  dasar bagi turis, selain kita mendapatkan uang untuk investasi lagi. Selain kompetitif naik dan juga ini juga feeling suatu kota juga naik ketika kita berkolaborasi dengan pemain internasional," ‎ungkap dia.

Budi menyatakan, kerja sama ini bisa dilakukan dalam bentuk pelepasan saham minoritas dari aset kedua bandara kepada investor AS. Sehingga ada dana yang bisa digunakan untuk pengembangan dua bandara ini.

"Kita melepas sekian persen saham pasti minoritas, investor akan memasukan uang ke dalam perusahaan, tentunya itu split dari Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Uang akan jadi investasi untuk mengembangkan Kualanamu dan Balikpapan," kata dia‎.

Sementara itu, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan‎ menyambut baik tawaran kerja sama dan investasi ini. Menurut dia, banyak hal di bidang aviasi yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia‎.

‎"Bisa kerja sama bidang infrastruktur, bidang bandara, air traffic control dan keamanan. Potensi kerja sama besar sekali," ujar dia.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya