Liputan6.com, Jakarta - Cara orang untuk mengatur dan mengelola segala sesuatu memang berbeda, untuk itulah ada yang berhasil dalam mengatur keuangan, dan ada juga yang gagal.
Semua tergantung pengalaman, usaha, pengetahuan, dan juga keahlian. Namun berbagai hal di atas masih bisa dipelajari, salah satunya dengan menghindari kesalahan dalam mengatur keuangan yang biasa terjadi dan mungkin sering terjadi. Kesalahan apa saja yang sering tidak disadari oleh kita dalam mengatur keuangan?, seperti dikutip dari www.cermati.com, Sabtu (11/3/2017):
1. Kurang Ada Komitmen
Advertisement
Komitmen merupakan janji atau hal yang dibuat untuk meluruskan segala bentuk yang tidak sesuai dengan peraturan. Termasuk ke dalam keuangan, Anda juga harus memiliki komitmen yang kuat dan efektif untuk diterapkan dalam pengelolaan keuangan.
Baca Juga
Hal demikian terjadi karena sebuah komitmen yang kuat akan membantu Anda lebih teliti, teratur dan detil lagi dalam mengatur keuangan. Selain itu penghasilan akan terkontrol dengan baik.
2. Hanya Jangka Pendek
Kesalahan selanjutnya adalah memilih mengelola keuangan untuk jangka pendek saja. Misalnya pemasukan Anda sebulan, maka Anda hanya memperhatikan satu bulan pengaturan pengelolaan keuangan saja.
Nah hal ini ternyata salah, Anda seharusnya membuat pembukuan dan pengelolaan keuangan jangka panjang. Memang tidak selalu setiap bulan, namun ada saja kan tunggakan, tagihan dan pemasukan yang terhitung satu tahun sekali, atau mungkin investasi yang Anda tanam. Jadi jangan lupakan pengelolaan keuangan dalam jangka panjang.
Tak Melihat Prioritas
3. Menyerahkan Ke Satu Orang
Kesalahan ini mungkin sering sekali terjadi namun tidak disadari. Di mana Anda harusnya tidak menyerahkan pengelolaan keuangan pada satu orang saja. Kok begitu? Terutama untuk Anda yang sudah berumah tangga, menyerahkan keseluruhan dalam satu orang akan menyebabkan beban dan tanggung jawab yang besar.
Ketika mengurus dapur dan uang lainnya dalam waktu satu bulan untuk beberapa anggota tidaklah mudah. Anda bisa membaginya, misalnya uang kebutuhan oleh sang istri sedangkan investasi dan biaya jangka panjang seperti kesehatan atau asuransi pendidikan diserahkan kepada sang suami.
Meskipun anak-anak tidak terlibat dalam mengelola keuangan, namun ingatkah Anda bisa mengajak anak-anak untuk tahu bagaimana mengelola. Tidak harus ikut namun tahu agar merekapun terbuka, seberapa banyak yang bisa mereka minta dan butuhkan.
4. Tidak Melihat Prioritas
Tidak melihat prioritas merupakan masalah selanjutnya yang hadir dalam mengelola keuangan keluarga. Beberapa anggota menggunakan keuangan tanpa tahu apakah hal tersebut dalam lingkup kebutuhan atau kekurangan, atau bisa jadi dalam kebutuhan utama atau pribadi, atau bersifat bersama.
Sayangnya beberapa anggota cenderung egois dan menggunakan untuk kebutuhan pribadi. Hal inilah yang menyebabkan pengelolaan keuangan menjadi sulit dan menjadikan banyak lubang hadir alias utang.
Terlambat Kelola Keuangan
5. Banyak Utang
Pasti kebutuhan keluarga lebih banyak lagi jumlah dan nilainya dibanding kebutuhan pribadi, sedangkan pemasukan tidaklah semua memberikan. Misalnya anak yang masih sekolah tidak memberikan pemasukan apapun. Lantas bagaimana memenuhi kebutuhan yang membludak?
Nah salah kaprahnya beberapa keluarga justru memilih untuk memiliki utang yang banyak dibandingkan untuk memotong anggaran dan uang keinginan. Padahal jika memiliki banyak utang dibarengi dengan kebutuhan yang membludak. Tentu Anda tahu bagaimana pusingnya?
6. Terlambat
Kata terlambat tidak ada yang memberikan hasil yang baik, termasuk dalam mengelola keuangan sehingga jangan sampai terlambat. Baik dalam membayar tagihan, membayar utang ataupun jika anda pengusaha jangan sampai terlambat membayar keuangan kantor.
Jika Anda memiliki perusahaan keluarga hargai hak mereka dan tetap berikan hak di waktu yang tepat. Terlambat akan menimbulkan masalah baru yang lebih besar, terutama untuk jenis tagihan kartu kredit dan hal lainnya. Justru terlambat malah menggandakan utang yang anda miliki.
Kurangi Kesalahan-Kesalahan Itu
Kesalahan dalam mengelola keuangan keluarga memang sering dan wajar terjadi. Hanya saja sebaiknya mulai dikurangi dan diatasi sedikit demi sedikit.
Jika bisa mengubah ke dalam pengelolaan yang lebih baik tentu akan lebih nyaman dan memudahkan Anda yang bertugas mengatur uang dalam keluarga. Apalagi jika pemasukan Anda termasuk pas-pasan dibandingkan dengan anggota keluarga yang banyak dan memiliki kebutuhan yang setumpuk.
Â
Â