Apersi Targetkan Bangun 120 Ribu Rumah Subsidi di 2017

Apersi mengeluh kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa pemerintah daerah belum mendukung pembangunan rumah subsidi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Mar 2017, 12:55 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2017, 12:55 WIB
Rumah Murah di Cikampek Menyediakan Fasilitas Lengkap
Di Cikampek ternyata terdapat perumahan bersubsidi yang menawarkan fasilitas lengkap berupa sekolah, kios, food court, klinik, dan ruko.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengembang Perumahaan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menyambangi kantor Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). Dalam pertemuan dengan Wapres JK, Apersi berkomitmen dengan program rumah murah atau rumah subsidi.

Ketua Dewan Pimpnan Pusat (DPP) Apersi Junaidi abdillah mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Apersi menargetkan akan membangun perumahan subsidi 120.000 unit di seluruh Indonesia.

'Kami bicarakan soal target perumahan subsidi. Target Apersi mencapai 120.000 unit tahun ini," ucap Junaidi di kantor Wapres, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Dalam kesempatan itu, Junaidi juga menyampaikan persoalan hambatan adanya pembangunan perumahan subsidi. Salah satunya adalah kurangnya dukungan dari pemerintah daerah.

"Beberapa kendala juga kami sampaikan, diantaranya kurang di support Pemerintah Daerah, terutama soal perizinan dan infrastrukturnya," kata Junaidi.

Menurut dia, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta serius kepada pengembang, terutama di Apersi, untuk membangun perumahan subsidi ini. Karena itu, lanjutnya, pihaknya, akan tingkatkan pembangunan.

"Pembangunan di beberapa seluruh wilayah. Tapi ada daerah prioritas seperti di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sulawesi, Jateng, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat," tutur Junaidi.

Meski demikian, dia menjelaskan, tahun ini tetap ada kenaikan dalam harga rumah yang disubsidi.

"Tiap tahun kami naik. Sekitar 5 persen. Kalau harga kan berbeda-beda di tiap daerah. Misalnya di Jawa Barat, sekarang sekitar Rp 133-135 juta dari Rp 120-125 juta tahun lalu," tandas Junaidi. (Putu/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya