Liputan6.com, New York - Harga emas menguat didukung permintaan terhadap investasi safe-haven atau lebih aman dan indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
Harga emas untuk pengiriman Juni di divisi Comex naik US$ 20 ke level US$ 1.256,40. Sedangkan harga perak untuk pengiriman Juli naik tipis menjadi US$ 16,90 per ounce.
Sementara itu, bursa saham global cenderung tertekan pada pertengahan minggu ini didorong dolar AS. Indeks dolar AS berada di level terendah dalam enam bulan.
Baca Juga
Advertisement
Tekanan terhadap dolar AS seiring pelaku pasar melihat tekanan terhadap pemerintahan di bawah Presiden AS Donald Trump. Tekanan itu membuat investor ragu terhadap janji kampanye Trump untuk memangkas pajak dan menciptakan kebijakan pro bisnis.
Selain itu, ada laporan Presiden AS Donald Trump meminta FB menghentikan investasi terhadap penasihat keamanan nasional Michel Flynn. Sentimen itu menambahkan kekhawatiran pasar apalagi di awal pekan ini Trump juga menyampaikan rencana AS terhadap Rusia. Pelaku pasar pun bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya.
Mengutip laman Kitco, Kamis (18/5/2017), pasar menilai Trump dapat menemui beberapa masalah ke depan. Sentimen tersebut pun mengangkat harga emas.
Harga minyak pun sentuh level tertinggi. Penguatan harga minyak didukung dari pasokan minyak mentah AS menurun dan dolar AS tertekan.
Adapun analis menilai, harga emas untuk pengiriman Juni secara teknikal cenderung menguat. Harga emas berpotensi ke level resistance US$ 1.300. Sedangkan harga emas tertinggi pada pekan ini di kisaran US$ 1.260-US$ 1.268. Level support harga emas di US$ 1.250-US$ 1.241,50.
Â
Â
Â