Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan beberapa program pemberdayaan yang dikhususkan bagi para pekerja lanjut usia yang jumlahnya semakin meningkat. Program pemberdayaan ini diharapkan dapat membuat pekerja usia lanjut tetap produktif dan mandiri secara ekonomi.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker Maruli A Hasoloan‎ mengatakan, program pemberdayaan bagi tenaga kerja lanjut usia untuk mendorong penciptaan peluang kerja dengan wirausaha mandiri sesuai dengan bakat.
"Minat dan kemampuan yang dapat dikembangkan dan memberikan dampak ekonomi bagi para Lansia sehingga tidak menjadi beban sosial bagi keluarga dan masyarakat," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/6/2017).‎
Berdasarkan data Sakernas Agustus 2016, jumlah penduduk Lansia terus bertambah dengan rincian penduduk usia kerja lansia sebanyak 22,79 juta orang, angkatan kerja lansia 10,96 juta orang, penduduk lansia yang bekerja sebanyak 10,79 juta orang, penganggur terbuka lansia sebanyak 165.702 orang.
Advertisement
Baca Juga
Pengangguran terbuka lansia lebih banyak pada laki-laki yaitu sebesar 99.229 orang dari pada perempuan sebesar 66.473 orang. Sedangkan menurut wilayah, pengangguran terbuka lansia perkotaan lebih banyak dibandingkan di pedesaan
Maruli mengungkapkan, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap tenaga kerja usia lanjut yang jumlahnya terus bertambah seiring meningkatnya usia harapan hidup dari 52,2 tahun pada 1980 menjadi 70,1 tahun pada periode 2010-2015. Pertambahan jumlah penduduk Lansia didorong oleh meningkatnya usia harapan hidup, membaiknya layanan kesehatan, dan naiknya derajat kesejahteraan
Dia menuturkan, peningkatan jumlah penduduk lansia menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan. Peningkatan jumlah penduduk Lansia akan membawa dampak terhadap kondisi sosial ekonomi dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam pemerintahan.
"Bila permasalahan tersebut tidak diantisipasi dari sekarang, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa proses pembangunan akan mengalami berbagai hambatan. Oleh karena itu fenomena tersebut harus dicarikan solusi-nya. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan Program Pemberdayaan bagi lanjut usia produktif," jelas dia.
Maruli menuturkan, pemberdayaan dan pengembangan tenaga kerja Lansia diarahkan dalam memajukan hak-hak ketenagakerjaan, perluasan kesempatan kerja serta wirausaha. Hal ini diwujudkan melalui pelatihan keterampilan kerja, pendampingan usaha dan perluasan usaha yang sesuai bagi tenaga kerja lansia
"Sebagai warga negara yang mempunyai hak mendapatkan pekerjaan yang layak, maka lansia juga berhak mendapatkan akses informasi, pelatihan, pekerjaan dan perlindungan. Kita terus mendorong pola pembinaan pemberdayaan dan pengembangan tenaga kerja lansia yang lebih baik, terencana dan komprehensif," kata Maruli.
Pemberdayaan dan pengembangan pekerja lanjut usia tersebut dapat dilakukan secara pribadi maupun kelompok dengan pemberian pembekalan, pelatihan dan bantuan sarana kerja sesuai dengan usaha yang akan dijalani.
"Permasalahan lansia harus menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan dari meningkatnya jumlah penduduk lansia dan dampak peningkatan dalam rasio ketergantungan usia lanjut terhadap penduduk usia produktif," ujar dia.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â