Harga Emas Turun Terimbas Penguatan Dolar

Pasar emas turut dipengaruhi ketegangan politik antara AS dan Korut yang kini mereda.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Agu 2017, 06:47 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 06:47 WIB
Permintaan Menguat Harga Emas Makin Berkilau
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, New York Harga emas turun setengah persen, lebih rendah dari posisi tertingginya dalam dua bulan pada pekan lalu, terpicu penguatan dolar dan meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Melansir laman Reuters, Selasa (15/8/2017), harga emas di pasar Spot turun 0,6 persen menjadi US$ 1.281,21 per ounce. Emas mencapai posisi tertinggi sejak 7 Juni di US$ 1.291,86.

Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen menjadi US$ 1.290,40 per ounce

Pasar emas turut dipengaruhi ketegangan politik antara AS dan Korut yang kini mereda. Namun Perayaan Hari Pembebasan Korea Utara pada Selasa bisa kembali menaikkan tensi politik kedua negara.

Di sisi lain, Dolar menguat usai minggu lalu berada pada posisi terendah dalam empat bulan terhadap yen dan  mata uang lainnya. Ini membuat harga emas lebih mahal.

"Banyak berita negatif karena dolar. Itu, antara lain gabungan eskalasi Korea Utara, yang menyebabkan harga emas lebih rendah, meskipun tidak berarti kita mengharapkan tren negatif. Kami prediksi harga emas  di US$ 1.200 sampai US$ 1.300 setahun ini," kata Georgette Boele dari ABN Amro.

Sementara Presiden Fed New York William Dudley, mengatakan ekspektasi pasar jika Bank sentral akan mulai memangkas neraca tidak masuk akal. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga.

Sementara harga Perak turun 0,1 persen menjadi US$ 17,05 per ounce,
usai mencapai posisi tertinggi pekan lalu. Sementara harga Platinum turun 1,2 persen menjadi US$ 968,20 dan paladium naik 0,4 persen menjadi US$ 895,78.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya