Menko Luhut: S&P Bakal Kembali Naikkan Rating Layak Investasi RI

Kemungkinan kenaikan rating investasi tersebut diberikan pada tahun depan.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Okt 2017, 11:45 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2017, 11:45 WIB
20170222-IBRAF 2017 Resmi Dibuka-Bandung
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan pada Konferensi Internasional dan Pertemuan Tahunan ke-5 OIC IBRAF di Kota Bandung, Rabu (22/2). Acara itu dihadiri 40 negara di berbagai belahan negara Islam. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Standard & Poor's (S&P) akan kembali menaikkan peringkat Indonesia dalam hal layak investasi (investment grade). Kemungkinan kenaikan rating investasi tersebut diberikan pada tahun depan.

Luhut mengungkapkan, hal diketahui saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat, dan bertemu dengan petinggi S&P John Berisfod di New York.

Saat itu dia mempertanyakan alasan S&P belum menaikkan rating investasi Indonesia. ‎"Saya diminta Tito (BEI) untuk ketemu S&P di New York, kita bicara 1 jam. Saya jelasin ke dia, saya enggak mau bicara angka-angka. Kenapa kamu belum naikin BBB, dia kasih argumen begini begitu," ujar dia di Auditorium Mutiara PTIK, Jakarta, Jumat (20/10/2017).

Dia mengungkapkan, alasan John Berisfod antara lain meminta pemerintah Indonesia untuk bisa menjaga agar tingkat kemiskinan tidak terus meningkat. Salah satunya dengan menarik sebanyak-banyaknya investasi ke dalam negeri.

"Saya bilang John. Kami ada 20 persen miskin di bawah. Kalau ini tidak kami tackle ini bisa jadi radikal, karena kemiskinan, karena pendidikan, pemerataan tidak terjadi. Anda berarti ikut dalam mendorong radikalisme di Indonesia," kata dia.

Kemudian belum lama ini, lanjut Luhut, bos S&P kembali menghubunginya. Dia bilang S&P akan kembali menaikkan rating Indonesia dari saat ini BBB- menjadi BBB tanpa minus.

"Sekarang dia telepon saya lagi, dia mau kasih bbb tanpa minus. Menurut saya pribadi peluang itu ada (naik peringkat). Apakah terjadi di tahun depan awal atau akhir. Sekarang semua angka-angka indikator ekonomi kita bagus kok‎," tandas dia.

Tonton Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya