Strategi Wavin Duta Jaya Perluas Hubungan Bisnis

PT Wavin Duta Jaya, perusahaan pipa PVC kini tengah mengembangkan bisnis melalui beberapa langkah strategis.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Jan 2018, 17:21 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2018, 17:21 WIB
PT Wavin Duta Jaya melakukan penggabungan merek dua produk pipa Wavin dan Rucika menjadi Rucika Wavin. (Deny/Liputan6.com)
PT Wavin Duta Jaya melakukan penggabungan merek dua produk pipa Wavin dan Rucika menjadi Rucika Wavin. (Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wavin Duta Jaya, perusahaan pipa PVC kini tengah mengembangkan bisnis melalui beberapa langkah strategis, salah satunya dengan memperluas kolaborasi bisnis.

Perseroan menggaet beberapa mitra baru dari luar Indonesia, seperti Kelit dari Eropa, serta Maezawa dan Mitsubishi dari Jepang. Perluasan kemitraan tersebut turut berdampak pada perubahan nama perusahaan, yang tadinya bernama PT Wavin Duta Jaya menjadi PT Wahana Duta Jaya Rucika.

Sebelumnya, PT Wahana Duta Jaya Rucika juga telah menjalin hubungan bisnis dengan Wavin BV, yang kemudian terwujud dengan pengeluaran produk pipa merek baru, yakni Rucika Wavin.

CCS Senior Manager PT Wahana Duta Jaya Rucika Putra Wijaya mengungkapkan, pihaknya tengah memberikan keleluasan dari semua sisi bisnis, mulai dari penambahan produk, pembaharuan teknologi, perluasan teritori, hingga kolaborasi dengan partner bisnis baru lainnya di masa mendatang.

"Kita berkomitmen penuh untuk menjalankan nilai-nilai perusahaan, dan berpegang teguh pada misi untuk mengedepankan mutu dalam pelayanan," ujar dia di Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Putra berharap, langkah strategis tersebut mampu memantapkan PT Wahana Duta Jaya Rucika untuk menciptakan solusi total sistem perpipaan yang memiliki fungsi untuk mengaliri air kepada masyarakat luas.

"Kekuatan baru ini juga diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih besar untuk para mitra usaha," tambah dia.

 Perubahan nama perusahaan juga turut disertai dengan pergantian merek produk, rebranding dari 'Rucika Wavin' kembali menjadi 'Rucika'. "Penamaan itu dipakai selaras dengan misi kami membuka kemungkinan kolaborasi dengan pihak luar lainnya," sebut Putra.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sektor Properti Bakal Dongkrak Penjualan Pipa Air

Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Sebelumnya, pertumbuhan sektor properti pada 2017 diharapkan berdampak positif bagi penjualan produk-produk pendukung perumahan, salah satunya produk pipa air. Hal tersebut diungkapkan oleh CCS Senior Manager PT Wavin Duta Jaya, Putra Wijaya.

Putra mengatakan, sektor properti memang belum mampu seperti yang diharapkan pada semester I 2017. Namun dirinya yakin, sektor ini akan terus tumbuh seiring dengan perbaikan ekonomi dan daya beli masyarakat.

"Memang semester I ini tidak begitu bagus karena kita ketahui konsentrasi Pemerintahan Presiden Jokowi lebih ke infrastruktur, kebetulan bukan infrastruktur air, jalan, pelabuhan, airport, ada bendungan tapi bendungan tidak pakai pipa. Ini mempengaruhi pertumbuhan properti. Ini seakan-akan ikuti anggaran pemerintah," ujar dia di Jakarta, Selasa 18 Juli 2017.

Namun demikian, lanjut Putra, pihaknya masih yakin bahwa pertumbuhan properti akan semakin cerah ke depan. Sebagai contoh, keberanian Lippo Group untuk membangun kota baru berskala internasional dengan nama Meikarta di Cikarang, Bekasi Jawa Barat.

"Tapi pasar ke depan masih cukup besar‎. Meikarta akan buat sejumlah tower. Tidak mungkin Lippo bikin begitu besar kalau tidak ada pandangan ke depan," kata dia.

Putra juga menyatakan, saat ini produk pipa yang dihasilkan perusahaan yaitu Rucika dan Wavin telah menguasai 50 persen pangsa pasar pipa di Indonesia. Dengan kebijakan perusahaan ‎yang menggabungkan kedua merek tersebut menjadi Rucika Wavin, akan meningkatkan pangsa pasar produk pipa air di Tanah Air.‎

"Kita tidak punya data pasti, tapi sekitar 50 persen pangsa pasar Indonesia.‎ Pengembangan pasar tidak menutup untuk ekspor, tapi pangsa pasar Indonesia masih besar, mengingat layanan air bersih di bawah 60 persen. Jadi sementara kita masih konsentrasi di pasar domestik," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya