Ancaman Perang Dagang Bikin Harga Emas Berkilau

Harga emas menyentuh posisi US$ 1.302,61 per ounce pada hari Kamis, terendah sejak 2 Januari.

oleh Nurmayanti diperbarui 03 Mar 2018, 08:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2018, 08:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik 1
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik di tengah ancaman terjadinya perang dagang global yang mendorong ekuitas dan dolar Amerika Serikat (AS) turun. Kondisi ini turut mendorong permintaan untuk aset seperti emas yang dilihat sebagai investasi paling aman saat ini.

Melansir laman Reuters, Sabtu (3/3/2018), harga emas di pasar spot emas naik 0,5 persen menjadi US$ 1.322,54 per ounce. Emas berjangka AS untuk pengiriman April berakhir di posisi US$ 18,20 atau 1,4 persen menjadi US$ 1.323,40 per ounce.

Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menetapkan tarif impor baja dan aluminium menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pembalasan dari negara lain dan membawa dolar turun dari posisi tertinggi dalam enam minggu. Ini membuat emas berdenominasi dolar lebih murah bagi pengguna dari mata uang lainnya.

"Perdagangan emas hari ini melonjak kembali dengan prediksi kenaikan tarif sebagai skenario yang berpotensi lebih dulu terjadi, pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah. Imbal hasil riil yang lebih rendah dan melemahnya dolar berdampak pada perdagangan," kata Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior US Bank Wealth

Emas, masih membukukan penurunan 0,5 persen pada minggu ini, yang menempatkan logam kuning ini pada jalur penurunan kedua berturut-turut secara mingguan. Harga emas menyentuh posisi US$ 1.302,61 per ounce pada hari Kamis, terendah sejak 2 Januari.

Tonton Video Pilihan Ini:

Harga Emas Turun Secara Mingguan

Harga emas secara mingguan, tertekan prediksi jika Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih agresif dari pada sebelumnya. Suku bunga yang lebih tinggi memengaruhi emas karena menjadi kurang menarik bagi investor. Namun ini akan meningkatkan hasil obligasi dan mendorong dolar menguat.

Namun, ancaman perang perdagangan global menguasai ketakutan investor lebih dari kenaikan suku bunga, kata analis Saxo Bank Ole Hansen. "Jika perang dagang menjadi kenyataan, itu bisa mendorong inflasi naik dan pertumbuhan turun dan itu harus memudahkan agresivitas The Fed. Itu sebabnya menjadi fokus pasar emas," jelas dia.

Adapun harga perak naik 0,2 persen menjadi US$ 16,49 per ounce, naik dari level terendah dalam dua bulan. Angka ini hampir tidak berubah dari minggu lalu.

Sementara harga Platinum turun 0,2 persen menjadi US$ 963,90 per ounce, mendekati level terendah dalam dua bulan dan turun 3,2 persen minggu ini.

Harga Palladium meningkat 0,5 persen diperdagangkan ke posisi US$ 993,80 per ounce, tapi turun 5 persen secara mingguan setelah menggapai penurunan terbesar lebih dari satu tahun pada hari Kamis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya