Mentan Minta Pedagang Tak Naikkan Harga Pangan Selama Ramadan

Mentan Amran Sulaiman meminta kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga pangan lantaran stok melebihi kebutuhan.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mei 2018, 15:06 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 15:06 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan stok pangan yang ada saat ini mencukupi selama bulan Ramadan. Dengan demikian, tidak ada alasan terjadi kenaikan harga selama bulan puasa ini.

Dia mengungkapkan, saat ini stok pangan seperti beras lebih besar 30 persen dari kebutuhan normal. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pasokan yang menyebabkan harga naik.

Namun, Amran enggan menjelaskan secara detail jenis pangan dan jumlah stoknya yang dia sebutkan tersebut.

"Stok pangan sekali lagi saya sampaikan ke masyarakat Indonesia, stok pangan saat ini lebih dari cukup. Kami sudah siapkan stok, 20 persen sampai 30 persen dari normal untuk bulan Ramadan," ujar dia di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (21/5/2018).

Namun demikian, Amran juga meminta agar para pedagang tidak menaikkan harga pangan selama Ramadan. Terlebih jika pasokan ke pasar-pasar tradisional berlebih dan tidak terganggu cuaca maupun distribusi.

"Kami minta pedagang jangan ada yang naikkan harga," kata dia.

Selain itu, jika ada pengusaha di sektor pertanian yang sengaja menahan pasokan pangan ke pasar, maka Kementan akan mencabut izin usaha pertanian pengusaha tersebut.

"Kalau ada yang menaikkan harga yang hubungannya dengan Kementan, khususnya bawang putih dan daging, maka akan kami cabut izinnya sehingga tidak bisa lagi berbisnis di sektor pertanian," tutur dia.

Mentan: Masyarakat Mengeluh Harga Pangan 10 Tahun Lalu Lebih Murah

Sidak Pasar Jelang Ramadan
Disperindag Tangerang Selatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar dan supermarket kawasan BSD, Selasa (15/5). Sidak tersebut untuk mengecek ketersediaan dan kestabilan harga stok pangan menjelang bulan Ramadan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Menjelang bulan puasa pada Mei dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Juni, pemerintah sedang menyiapkan langkah untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan. Pasalnya harga kebutuhan pokok, seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, telur, daging belum juga stabil.

"Mari bersinergi perhatikan harga pangan di bulan suci Ramadan, kami minta lebih baik lagi dibanding 2017. Pada tahun ini, saya minta cabai, bawang putih, bawang merah, telur ayam, daging, beras harus kita amankan. Stok kita aman bagaimana kita eksekusi nantinya," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman usai melantik Pejabat Eselon I di kantornya, Jakarta, pada 26 Maret 2018. 

Amran meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dan seluruh stakeholder bersama dalam menjaga harga kebutuhan bahan pokok. Padahal, 10 tahun lalu dikatakannya, harga pangan sangat stabil.

"Kami minta untuk seluruh jajaran kementerian, seluruh Dinas Pertanian provinsi, Dinas Pertanian kabupaten se-Indonesia, kami minta agar harga pangan lebih stabil bila perlu (seperti) 10 tahun lalu," dia menjelaskan. 

Lebih jauh dia mengatakan, masyarakat banyak yang mengeluhkan harga pangan saat ini. Masyarakat, sambungnya, lebih banyak menilai harga kebutuhan pokok 10 tahun lalu jauh lebih murah.

Meski pada 2017 harga kebutuhan pokok jauh lebih baik, Amran meminta seluruh jajaran Kementan tidak berpuas diri. Dia meminta jajaran Kementan bekerja keras untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dari tahun sebelumnya.

"Tahun lalu banyak orang menyampaikan bahwa inilah paling stabil 10 tahun terakhir. Tapi kami minta jajaran pertanian jangan puas dengan stabilnya harga tahun lalu, bila perlu harga pangan lebih stabil di 2018 menghadapi Ramadan dan Idul Fitri," Amran menerangkan. 

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya