Penyaluran Kebutuhan Energi Lancar Saat Lebaran 2018

Kementerian ESDM menyatakan pasokan energi masih tetap aman hingga pada puncak perayaan Lebaran 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2018, 13:00 WIB
Pemerintah Subsidi Solar
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Penambahan subsidi solar akan berkisar Rp 500 hingga Rp 1.500 per liter. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengatakan meskipun konsumsi masyarakat akan kebutuhan energi meningkat, pasokan energi masih tetap aman hingga pada puncak perayaan Lebaran 2018.

Tak ada kendala berarti dalam mengakses Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquified Natural Gas (LPG), jaringan gas (jargas) rumah tangga dan kelistrikan.

"Keberhasilan ini tak lepas dari fokus Pemerintah dalam sepekan ini guna menjamin ketahanan energi. Penyediaan dan penyaluran pasokan energi hingga ke titik akhir serah konsumen berjalan lancar. Antisipasi akan hambatan di lapangan dapat terselesaikan dengan baik," demikian pernyataan Kementerian ESDM dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (17/6/2018).

Melalui tim posko ESDM, Pemerintah terjun langsung memantau serta mengawasi titik-titik lonjakan permintaan kebutuhan energi. Hasil pantauan inilah nantinya dijadikan sebagai dasar pemetaan dalam mengatasi gangguan pasokan energi.

"BBM, misalnya, jaminan suplai premium pada 571 lembaga penyalur (reborn) di Jawa, Bali dan Madura ditargetkan rampung seminggu sebelum lebaran. Hal ini berdampak pada teratasinya lonjakan kebutuhan BBM pada puncak arus mudik (H-3), hari akhir kerja perusahaan swasta," dikutip dalam keterangan tertulis tersebut.

Selain itu, penyediaan 109 mobil tangki kantong, 32 mobil dispenser, 71 Kiosk Pertamax, 3 Kios kemasan AKR dan 200 motoris kemasan juga memudahkan penanganan peningkatan kebutuhan BBM. Rata-rata ketahanan energi semua jenis BBM di atas 20 hari. Pemerintah juga meningkatkan stok tabung LPG 3 kg antara 6 hingga 8 persen di masing-masing wilayah.

Bahkan, sekitar 31 ribu pangkalan siaga yang buka 24 jam disiapkan dan ditempatkan di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dan Depot LPG. Hal ini demi meminimalisir gangguan yang ada di penyalur maupun sub-penyalur.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Kementerian ESDM Pastikan Kondisi Pasokan Listrik Normal Saat Lebaran

Petugas PLN memasang listrik untuk warga Kutai Kartanegara (Dok Foto: PT PLN (Persero)
Petugas PLN memasang listrik untuk warga Kutai Kartanegara (Dok Foto: PT PLN (Persero)

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan keamanan pasokan listrik jelang Lebaran 2018, ‎dengan memantau langsung infrastruktur pasokan listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan lapangan ke Area Pengaturan Baban (APB) Jakarta-Banten di Cawang dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P2B JB), di Gandul, Cinere, Depok. 

"Berdasarkan laporan dari PT PLN (Persero), kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Jawa-Bali pada saat Idul Fitri berada pada kondisi normal," kata Andy, di P2BJB Gandul, Depok, Jumat 8 Juni 2018.

Sebelumnya, Tim Ditjen Ketenagalistrikan telah melakukan kunjungan kerja ke Makassar pada 6 Juni 2018 untuk memantau kesiapan pasokan listrik Wilayah Sulselrabar dan PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi.

Pada hari yang sama, Tim Ditjen Ketenagalistrikan yang lain juga ke Unit Pengatur Beban Pusat Penyaluran dan Pengaturan Beban (P3B) Sumatera dan PLTG Marine Vessel Power Plant (MVPP) Onur Sultan di Medan. 

Tim juga memantau kesiapan pasokan listrik di Gresik, Jawa Timur pada 7 Juni 2018 di PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik (PT PJB UP Gresik) yang mengoperasikan PLTG, PLTGU dan PLTU Gresik, serta APB Gresik.

Tim pun merencanakan melakukan kunjungan lapangan ke Area Pengatur dan Penyaluran Beban (AP2B) Sistem Kalselteng dan PLTU Asam-asam pada 11-12 Juni 2018, ke P3B Sumatera dan PLTU Tenayan di Riau pada 11 – 12 Juni 2018, serta ke PLTGU Muara Karang dan Area Pengaturan Distribusi (APD) Gambir pada 13 Juni 2018.

Berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada saat Idul Fitri umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. Proyeksi secara nasional berkurang sekitar 10-20 persen dan untuk Jawa Bali berkurang sekitar 30 persen. 

"Hal ini dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi atau libur," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya