Pertamina Dirikan Posko Bantuan buat Keluarga Korban Kapal Tenggelam Danau Toba

Pertamina juga memberikan bantuan BBM jenis Pertalite dan pelumas yang diperlukan dalam operasi pencarian korban kapal tenggelam Danau Toba.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Jun 2018, 20:20 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2018, 20:20 WIB
Pertamina memberikan bantuan BBM jenis Pertalite dan pelumas yang diperlukan dalam operasi pencarian korban kapal tenggelam Danau Toba. (Dok Pertamina)
Pertamina memberikan bantuan BBM jenis Pertalite dan pelumas yang diperlukan dalam operasi pencarian korban kapal tenggelam Danau Toba. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region 1 menyiapkan layanan kesehatan masyarakat dan bantuan makanan dan minuman untuk keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Danau Toba Sumatera Utara. Langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Selain itu, guna mendukung upaya pencarian korban oleh Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pertamina juga memberikan bantuan BBM jenis Pertalite dan pelumas yang diperlukan dalam operasi pencarian korban.

Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR 1 Rudi Ariffianto mengatakan, penyediaan BBM dan pelumas sudah disalurkan sebanyak 5,8 kiloliter Pertalite dan juga 60 paket pelumas Mesrania 2T Super.

Bantuan tersebut diserahkan kepada Basarnas di lokasi posko di Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Supply darurat sebanyak 800 liter Pertalite bersumber dari SPBU 14.211.270 Kabupaten Simalungun dan diserahkan kepada Basarnas pada Selasa lalu dan hari ini. Dalam perjalan juga kami siapkan tambahan Pertalite sebanyak 5 kiloliter dari Instalasi Medan Group yang diperkirakan tiba malam ini. Semoga bantuan tersebut dapat mendukung kelancaran operasi penyelamatan dan pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba,” kata Rudi, Kamis (21/6/2018).

Pertamina juga tengah mempersiapkan posko kemanusiaan berupa layanan kesehatan dan bantuan makanan untuk keluarga korban kapal tenggelam Danau Toba.

Dengan posko tersebut, Pertamina akan menyalurkan bantuan berupa layanan pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter dan paramedis, obat-obatan, serta bantuan makanan dan minuman yang diperlukan selama masa pencarian berlangsung.

“Posko kemanusiaan akan melengkapi posko yang sudah dan kami terus melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan bantuan Pertamina dapat tersalurkan dengan baik di lapangan,” katanya.

Cari Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba, TNI Kirim Alat Pelacak Khusus

Doa Keluarga Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba
Keluarga dan warga berdoa untuk penumpang yang hilang dari kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba di Pelabuhan Tigaras, Sumatra Utara, Indonesia (21/6). Kapal tersebut membawa ratusan penumpang. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Lebih dari 100 korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, belum ditemukan. Ada sejumlah kesulitan yang dihadapi tim SAR gabungan dalam mencari korban.

Salah satunya kekurangan alat pendeteksi. Oleh karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan khusus yang dapat menentukan lokasi KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba.

Usai rapat koordinasi penanggulangan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tim gabungan yang dikoordinasikan Basarnas sudah melakukan pencarian kapal tenggelam di Danau Toba dengan maksimal.

"Dibantu dengan instansi lain, Basarnas sudah melakukan pencarian di atas permukaan air dengan berbagai teknik sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas," kata Panglima TNI.

Namun, untuk menentukan lokasi KM Sinar Bangun di bawah permukaan air, Basarnas memerlukan peralatan khusus. Oleh karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan tersebut yang merupakan milik Angkatan Laut.

"Rencananya, sore ini didatangkan dari Jakarta," ujar Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Personel Basarnas memang telah melakukan penyelaman, namun jika kedalamannya lebih dari 50 meter, diperlukan alat bantu.

Jika Basarnas sudah bisa menentukan lokasi kapal dengan peralatan tersebut, akan dirancang teknis pengambilan badan kapal dan mengangkat korban.

"Entah dengan menggunakan jangkar atau dengan teknik lain," Panglima TNI menjelaskan seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan, tidak ada pembatasan waktu untuk pengangkatan korban jika lokasi kapal tenggelam di Danau Toba sudah ditemukan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya