Kendalikan Inflasi, Bos BI Sebut Pemerintah Perlu Bersinergi

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, pemerintah perlu dorong ketersediaan pasokan pangan untuk cegah terjadinya inflasi.

oleh Merdeka.com diperbarui 25 Jul 2018, 21:30 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 21:30 WIB
Tawa Canda Agus Martowardojo Saat Bertemu Gubernur BI Terpilih
Gubernur BI terpilih Perry Warjiyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/4). Perry Warjito terpilih menjadi Gubernur BI untuk periode 2018-2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur  Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, ada beberapa tantangan yang perlu dicermati baik oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam mengendalikan inflasi.

Tantangan tersebut antaranya datang dari kenaikan harga minyak dunia serta harga komoditas pangan. "Di dunia global sekarang harga minyak masih terus meningkat, harga-harga komoditas pangan juga relatif tinggi," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Perry mengatakan, peran pemerintah pusat dan daerah menjadi penting dalam mengatasi sejumlah permasalahan di dalam pengendalian inflasi. Di antaranya melalui upaya mengendalikan pasokan pangan.

"Dan untuk itu tentu saja di Indonesia harus mampu bagaimana kita bergandeng tangan dan bersinergi di dalam mengatasi sejumlah permasalahan-permasalahan di dalam pengendalian inflasi kita," ujar dia.

Dengan demikian, lanjut Perry pemerintah perlu mendorong ketersediaan pasokan pangan untuk mencegah terjadinya inflasi.

"Dalam konteks ini tidak hanya masalah produktivitas, tapi juga ketersediaan infrastruktur di pertanian maupun yang lain sehingga kita bisa mendorong produksi ketersediaan pasokan dari produksi pangan kita," kata Perry.

Di sisi lain, distribusi dalam sektor perdagangan menjadi aspek penting untuk pengendalian inflasi. Sebab selama ini, menurut dia sektor perdagangan sudah menjadi cita-cita utama pemerintah dalam mengendalikan produktivitas pangan.

"Dan saya mencatat sejumlah pemda sudah menjalin kerja sama di dalam perdagangan antar daerah dalam mendorong ketersediaan pasokan antar daerah itu untuk pengendalian inflasi," ujar dia.

 

Repoter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

BI Ingin Inflasi Terkendali untuk Ciptakan Kesejahteraan

Inflasi Bulan Maret 2018 Sebesar 0,20 Persen
Pedagang mengambil bumbu di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (3/4).Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Bulan Maret 2018 sebesar 0,20 persen sehingga inflasi tahun kalender mencapai 0,99 persen (year to date). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bank Indonesia menginginkan inflasi terkendali untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi untuk mewujudkannya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio mengatakan, untuk memberikan kesejahteraan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi dengan mengendalikan inflasi. Ke depan, ditargetkan inflasi berada di level 3 persen.

"Inflasi adalah kunci memberikan kesejahteraan, tidak hanya menumbuhkan ekonomi," kata Perry saat menghadiri sarasehan‎ nasional, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu  25 Juli 2018.

Menurut Perry, mengendalikan inflasi bukan hanya tugas pemerintah pusat dan daerah, kedua instansi tersebut harus bersinergi mengatasi permasalahan yang dapat menjadi pemicu inflasi.‎

"Untuk itu di Indonesia kita harus mampu bergandengan tangan dan bersinergi mengatasi permasalahan pengendalian inflasi," tuturnya.

Menurut Perry, pemerintah pusat dan daerah perlu berklaborasi memperkuat kelembagaan, serta membuat landasan tata kelola pengendalian inflasi yang jelas. Sehingga kesejahteraan tercipta dari inflasi terkendali.‎

"Penguatan kelembagaan baik di di pusat maupun di daerah perlu diiperkuat perlu didukung landasan tata kelola. yang jelas juknis yang jelas termasuk ketersediaan anggaran yang ada‎," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya