BJB Siapkan Pinjaman buat Bangun Infrastruktur di Jawa Barat

PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) akan menyiapkan pinjaman guna mendukung program infrastruktur di Jawa Barat.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Nov 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 19:40 WIB
Bandara Kertajati
Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) akan menyiapkan pinjaman guna mendukung program infrastruktur di Jawa Barat.

Hal ini sesuai dengan keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar pembangunan di provinsi tersebut tidak lagi bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan mengatakan, pihaknya mendukung imbauan Gubernur  Jawa Barat Ridwal Kamil agar para kepala daerah di Jawa Barat dapat memanfaatkan dana pinjaman dari perbankan untuk membiayai pembangunan infrastruktur di daerah.

"Kami sebagai bank yang menjadi agen pembangunan di daerah tentu mendukung sepenuhnya arahan Bapak Gubernur kepada para kepala daerah di Jabar agar memanfaatkan pendanaan dari BJB untuk menopang pelaksanaan pembangunan infrastruktur,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Irfan menuturkan, BJB selama ini telah turut aktif membiayai pelaksanaan pembangunan berbagai bidang di Jawa Barat, khususnya pembangunan infrastruktur.

Dukungan pembiayaan itu dilakukan dengan menyalurkan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit infrastruktur kepada para pelaksana program pembangunan infrastruktur.

"Beberapa pembangunan infrastruktur yang telah mendapatkan pembiayaan dari bank bjb antara lain pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Tol Cisumdawu, Tol Japek II Elevated, dan Waduk Jatigede," ungkap dia.

 


Pembangunan di Jawa Barat Tak Hanya Andalkan APBD

Bandara Kertajati
Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pembangunan di Jawa Barat tidak bisa hanya mengandalkan APBD, namun juga perlu inovasi pendanaan yang dilakukan agar program pembangunan bisa maksimal.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga akan mencoba memaksimalkan penggunaan dana umat untuk keperluan pembangunan. Menurut data yang ada, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 200 triliun. Namun sejauh ini baru bisa terkumpul Rp 20 triliun per tahunnya. 

"Di Jabar lima tahun ke depan bangun infrastruktur dengan pola KPBU. Saya sudah minta kepala daerah banyak pinjam ke Bank BJB. BJB akhirnya jadi development bank," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya