Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan jumlah masyarakat Indonesia yang teraliri listrik atau rasio elektrifikasi di tahun ini dapat mencapai 99,9 persen. Angka ini meningkat dari capaian periode sebelumnya yakni sebesar 98,30 persen.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng, mengungkapkan bahwa ada beberapa daerah yang menjadi fokus pemerintah untuk segera dialiri listrik. Kedua daerah tersebut yakni berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Papua.
Advertisement
Baca Juga
"Di NTB ada pernyataan untuk menegakkan satu tiang saja setengah mati di sana. Tanahnya sangat keras. Banyak vendor meninggalkan begitu saja padahal udah tandatangan. Itu kami cecar terus bukan solusi. Jadi ini harus dipercepat kami minta PLN dicarikan solusi," katanya dalam konferensi pers, di Kantornya, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Andy mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut pihaknya sudah menyiapkan strategi, salah satu nya dengan menggandeng TNI dan Polri. Hal tersebut dimaksudkan agar beberapa vendor tetap menyelesaikan pekerjannya.
"Dan kondisi tanah untuk tiangnya sangat keras sehingga sangat dicarikan. Bila perlu ada koordinasi dengan TNI Polri. Jadi vendornya menyelesaikan pada saat ditempat," kata Andy.
Di samping itu, Andy menyebut untuk permasalahan di Papua selama ini adalah masalah akses. Namun dirinya optimis permaslaahan tersebut bisa segera terselesaikan dengan segera rampungnya jalan Trans Papua. "Untuk yang Papua kan ada Trans Papua mereka sudah mlihat kondisi disana mudah mudahan tahun ini bisa," ucapnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLTU Masih Jadi Andalan Produksi Listrik dalam 10 Tahun ke Depan
Usai menikmati keindahan alam Gunung Bromo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan melanjutkan pelajaran perjalanannya mengunjungi kantor PT PJB Unit Pembangkitan Paiton I dan II di Probolinggo Jawa Timur, Selasa (8/1/2019).
Jonan menuturkan, ini merupakan salah satu kompleks PLTU yang terbesar di Jawa dan ini akan menjadi sensitif apabila pengelolaan lingkungannya tidak baik.
BACA JUGA
"Tapi menurut saya komplek Paiton I dan II ini sudah bagus, coba ditingkatkan teknologinya sehingga bisa mengurangi emisi atau efek polusi udara," tutur dia, Selasa (8/1/2019).
Saat ditanya mengenai PLTU apakah masih bisa menjadi andalan untuk listrik dan konsepsi batu baranya, Jonan menjawab, PLTU kira-kira masih 55 persen dan paling minim 50 persen dalam 10 tahun ke depan.
"Pasti masih menjadi andalan karena di negara Eropa misalnya di Polandia penggunaan batu bara untuk PLTU juga masih sekitar 60 persen, Amerika Serikat mungkin sudah sedikit di bawah 40 persen, tapi masih ada kok," ucap Jonan.
Advertisement