YLKI Minta Pemerintah Uji Coba Sistem Satu Arah Tol Trans Jawa

Rencana penerapan satu arah tol Trans Jawa akan efektif mengurangi kemacetan untuk dari arah Jakarta (arah Cikampek).

oleh Bawono Yadika diperbarui 15 Mei 2019, 13:46 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 13:46 WIB
Banner Infografis Satu Arah Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran
Banner Infografis Satu Arah Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta agar pemerintah melakukan uji coba rencana penerapan sistem satu arah di Tol Trans Jawa saat mudik Lebaran.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, rencana penerapan satu arah tol Trans Jawa akan efektif mengurangi kemacetan untuk dari arah Jakarta (arah Cikampek).

Namun, hal itu dinilai akan sebaliknya bagi pemudik yang pulang dari arah Jawa menuju Jakarta.

"Pertama jika konteksnya untuk melancarkan arus mudik dari arah Jakarta, tentu saja ini menjadi solusi. Karena volume traffic pada saat puncak arus mudik itu diprediksi 40 persen kendaraan akan lewat jalan tol," jelas dia kepada Liputan6.com, Rabu (15/5/2019).

"Tetapi pemerintah harus memikirkan hak konsumen yang lain yang balik dari arah Jawa menuju Jakarta, agar di satu sisi jangan sampe arah tol Trans Jawa lancar tetapi dipinggir-pinggirnya neraka. jadi harus ada rekayasa serupa traffic-traffic yang terdampak di tol itu," tambah dia.

Dia pun berharap, pemerintah dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan rekayasa lalu lintas bagi para pemudik.

"Sebelum diterapkan mestinya ada ujicoba dulu. Rekayasa bagaimana kira-kira efeknya. Bukan full dengan one way traffic, tapi contra flow, karena contra flow kan separuh ambilnya, sisanya masih ada akses. Jadi ini kerjanya harus lebih kuat lagi antara polisi, dishub dan pihak lain selain awasi tol juga non tol," ucapnya.

2 Ruas Tol Jasa Marga Bakal Terkena Sistem Satu Arah Saat Mudik

(Foto: Dok PT Jasa Marga Tbk)
SPBU Pertamina di Tol Trans Jawa (Foto: Dok PT Jasa Marga Tbk)

Demi mengurai kepadatan lalu lintas, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan menerapkan sistem satu arah atau one way di Jalan Tol Trans Jawa, yakni dari Km 29 Cikarang Utama hingga Km 262 Brebes Barat.

Jalur sepanjang itu dikelola oleh beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Desi Arryani mengatakan, akan ada dua ruas tol milik perseroan yang juga bakal terkena sistem one way pada saat mudik Lebaran nanti.

"Ada dua, Jakarta-Cikampek sama Palimanan-Kanci. Cuman kita koordinir teman-teman (BUJT yang lain) untuk di sisi operasinya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Tunnel Walini, Kabupaten Bandung Barat, seperti ditulis Rabu (15/5/2019).

Seperti diketahui, penerapan sistem satu arah ini total berlaku selama tujuh hari. Dengan pembagian, empat hari pada saat arus mudik dan tiga hari pada arus balik Lebaran.

Secara waktu, sistem ini akan mulai berlaku pada pukul 6 pagi sejak hari pertama dan terus berlaku selama 24 jam dalam tujuh hari selanjutnya.

Menanggapi kebijakan tersebut, Desi mengatakan pihak BUJT sepenuhnya mendukung keputusan itu. "Kebijakan pemerintah kita ikut dong," serunya.

"Pokoknya kita support sepenuhnya. Teknikalnya sangat detil kita support. Tapi statement resminya nanti dari pak Menhub (Budi Karya Sumadi) dan Kakorlantas (Refdi Andri)," dia menandaskan.

 

Sistem Satu Arah Dinilai Efektif di Tol Trans Jawa, Ini Alasannya

Sebelumnya, saat arus mudik menerapkan sistem satu arah atau one way di jalan tol Trans Jawa. Dengan strategi ini, diyakini dapat mengurai kemacetan yang biasanya terjadi di ruas jalan bebas hambatan tersebut.

Seperti dijelaskan Pemerhati Masalah Transportasi, Budiyanto, kemacetan merupakan salah satu permasalahan lalu lintas yang sampai sekarang belum terselesaikan dengan baik.

"Banyak variabel yang melatarbelakangi mengapa masalah kemacetan lalu lintas seakan-akan menjadi pemandangan sehari-hari yang menjengkelkan, menjenuhkan, dan dapat menimbulkan frustasi dan stress karena capai dan lelah," jelas Budiyanto kepada Liputan6.com, melalu pesan elektronik, Senin, 13 Mei 2019.

Sementara itu, berbicara soal libur lebaran maka tidak terlepas dari kegiatan mudik ke kampung halaman. Hal ini, bisa menjadi momentum yang bagus bagi para pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan, untuk menunjukkan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat dalam melakukan upaya menciptakan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas yang dinamis dan kondusif, sehingga masyarakat yang mudik terlayani dengan baik.

Diutarakan lebih jauh, jika melihat data Kemenhub, masyarakat yang akan mudik di seluruh wilayah Jabodetabek, kurang lebih 14,6 juta orang. Dengan tujuan paling banyak Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Saya kira yang paling efektif dengan cara pengaturan lalu lintas One way ( sistem satu arah ) dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Sistem ini, merupakan pola manajemen yang dilakukan dengan cara mengubah jalan dua arah, menjadi satu arah dalam rangka untuk meningkatkan keselamatan ,kelancaran lalu lintas yang dapat dilakukan dengan cepat dan biaya murah," tegas Budiyanto.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya