Liputan6.com, Jakarta - Aktor Reza Rahadian mengungkapkan sumber penghasilan yang dimiliki selain menjadi pemeran tokoh di film-film nasional. Pemeran Habibie dalam Habibie dan Ainun tersebut mengaku memiliki beberapa lot saham yang ditanamkan di Bursa Efek Indonesia.
"Ada sih tapi itu private karena saya bukan tipikal sharing hal begitu," ujar Reza saat ditemui dalam peluncuran buku Rudi Habibie di Gedung Dhanapala, Jakarta, Rabu (2/10).
Â
Advertisement
Baca Juga
Adapun salah satu perusahaan yang beruntung mendapat modal dari Reza adalah MD Pictures dengan kode emiten FILM. Walau demikian, jumlah saham Reza di perusahaan film milik Manoj Punjabi tersebut tidak terlalu besar.
"Ya kecil itu tidak ada nilainya sih," jelas Reza.
Selain investasi saham, Reza juga memiliki tabungan berjangka untuk hari tua. "Ya nabung saja yang benar dengan produk investment dalam bentuk tabungan berjangka di hari tua," tandasnya.
Â
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BEI Ingin Dana Pensiun Alokasikan Investasi Saham Capai 20 Persen
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengoptimalkan berbagai upaya dan kerja sama khusus pada 2019. Ini untuk meningkatkan jumlah investor saham baik investor ritel dan institusi di pasar modal.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menuturkan, pihaknya kini bekerja sama dengan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menggenjot jumlah investor sebesar 20 persen dari total dana kelolaan dana pensiun (dapen) untuk dialokasikan ke instrumen saham.
"Sudah ada kerja sama antara BEI dengan asosiasi dana pensiun. Kemarin kita juga sudah menjalin MoU dengan pengelola reksa dana. Jadi kita akan menyasar calon-calon investor institusi baik di instrumen saham maupun lainnya, terutama misalnya reksa dana," imbuhnya di Jakarta, Jumat (8/2/2019).Â
Dia menjelaskan, tujuan kerja sama dengan ADPI ini guna memberikan pemahaman yang baik terhadap industri pasar modal terutama pentingnya berinvestasi di bursa saham. Selama ini, kata dia, keterlibatan ADPI masih terbilang minim sebagai investor institusi.
"Selain menyasar investor domestik ritel, kita juga bersama institusi potensial investor sudah mendekatkan diri. Jadi pemahaman pengurus, pembina dan pemilik dana pensiun tidak dibiarkan menjadi investor yang tidak berpemahaman. Kita juga lakukan serangkaian kegiatan sosialisasi," ujar dia.
Sementara itu, porsi alokasi dana pensiun (dapen) di pasar modal saat ini baru mencapai 11 persen dari yang ditargetkan mencapai 20 persen pada 2019. Pihaknya mengaku berkomitmen penuh untuk mendongkrak jumlah investor saham pada 2019.
"Kita berikan pemahaman bahwa kalau raising-nya tahun ini harusnya di angka minimal 20 persen dari alokasi, karena sekarang baru sekitar 11 sampai 12 persen," ujar dia.
Advertisement