Liputan6.com, Jakarta - Kalangan pengusaha merespon positif kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang giat menyusun peningkatan ekspor komoditas.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roslani, menuturkan, sasaran kinerja itu dapat digolongkan keberpihakan untuk masyarakat dan petani.
"Selain itu juga bakal ikut mendorong nilai tambah untuk perekonomian Indonesia. Dengan begitu otomotis membuat hidup masyarakat lebih sejahtera," ujar Rosan, Senin (27/1/2020).
Advertisement
Rosan optimis, Syahrul Yasin Limpo akan mampu membuat terobosan pertanian guna mencapai target peningkatan ekspor komoditas ditujunya.
Baca Juga
"Target pak Syahrul juga membutuhkan kerja sama seluruh stakeholder pertanian. Supaya terobosannya tidak sia-sia dan ada lonjakan perekonomian nasional," ucap Rosan.
Guna informasi, Syahrul Yasin Limpo menargetkan selama lima tahun kepemimpinannya dapat terwujud tiga kali ekspor (Gratieks) komoditas pertanian.
Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, dengan capaian ekspor yang baik akan ikut menumbuhkan tingkat produksi pertanian sekaligus berkontribus pasa kesejahteraan petani.
Oleh sebab itu, Syahrul Yasin Limpo, ingin menyusun upaya dari hulu ke hilir dan menggandeng pelaku usaha agar dapat mendukung capaian tiga kali ekspor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ekspor Indonesia di Desember 2019 Naik 3,77 Persen, Tertinggi Sektor Pertanian
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kenaikan ekspor Indonesia pada bulan Desember sebesar 3,77 persen atau naik USD 1,16 miliar dibanding bulan November 2019. Sedangkan secara Year on Year (YoY), angka ekspor tercatat naik sebesar 1,28 persen.
Dengan demikian, total nilai ekspor Indonesia hingga Desember 2019 berjumlah USD 14,47 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan, ekspor sektor migas dan pertanian mengalami tren yang cukup signifikan.
"Ekspor migas mengalami penurunan 31,93 persen YoY, sebaliknya non migas naik 5,78 persen. Di pertanian, ekspor naik 24,35 persen," ujar Suhariyanto di kantornya, Rabu (15/1/2020).
Lebih lanjut, kontribusi ekspor Indonesia masih didominasi oleh industri pengolahan sebesar USD 10,86 miliar, meningkat 6,85 persen YoY.
Kemudian dari sektor pertambangan sebesar USD 2,08 miliar, turun 1,91 persen YoY lalu sektor migas sebesar USD 1,16 miliar, turun 31,93 persen YoY.
Advertisement