Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Pelemahan tersebut lebih disebabkan oleh faktor eksternal dan bukan karena tekanan dari dalam negeri.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa faktor eksternal menjadi dalang utama penyebab tekanan ke rupiah. Faktor tersebut adalah rilis data Amerika Serikat (AS) mengenai kinerja ekonomi yang memburuk akibat pandemi Corona Covid-19.
Baca Juga
"Penjualan ritel atau jasa makanan AS pada Maret 2020 anjlok 8,7 persen, bahkan kinerja sektor manufaktur di New York minus 78,2 persen. Karena tidak ada pergerakan manusia (lockdown)," kata Ibrahim kepada Merdeka.com, Kamis (16/4/2020).
Advertisement
Menurut Ibrahim pelemahan nilai tukar rupiah juga dipicu oleh pernyataan IMF yang memprediksi pelemahan ekonomi global pada tahun 2020, akibat sejumlah negara raksasa ekonomi dunia mengalami perlambatan ekonomi sejak wabah Corona timbul. Walhasil pelaku pasar kompak mengalihkan investasinya dalam bentuk mata uang dollar AS.
"Wajar indeks dollar AS menguat. Karena modal asing banyak yang keluar," terangnya.
Ibrahim justru mengatakan kondisi fundamental ekonomi Tanah Air terbilang membanggakan di tengah ancaman virus asal kota Wuhan. Hal ini dibuktikan oleh neraca perdagangan bulan Maret 2020 yang dilaporkan surplus.
Oleh karenanya pelaku pasar dalam negeri dihimbau untuk tetap tenang dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Karena fluktuasi nilai tukar rupiah masih dalam batas wajar ditengah ketidakpastian ekonomi dunia akibat pandemi covid-19.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.comÂ
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Gerak Rupiah
Nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (16/4/2020), rupiah dibuka di angka 15.657 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 15.575. Jelang siang hari, rupiah terus bergerak melemah ke 15.726 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.657 per dolar AS hingga 15.726 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 13,41 persen.
Sedangkan dasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.787 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 16.707 per dolar AS.
Advertisement