Hasil Penilaian OJK, Sektor Riil Melemah dan Pasar Modal Belum Pulih

OJK menyatakan masih akan melihat seberapa jauh dampaknya terhadap sektor riil.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2020, 12:45 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 12:45 WIB
Ilustrasi OJK 2
Ilustrasi OJK

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan hasil penilaian (assessment) terakhir periode Maret-April yang menunjukkan kecenderungan sektor riil melemah dan kondisi pasar modal masih belum pulih, sementara untuk sektor keuangan masih stabil.

"Hal ini tidak bisa bisa dihindari karena Covid-19 ini berdampak ke sektor riil dan akan ditransmisikan ke sektor keuangan, tinggal bagaimana kita lakukan kebijakan untuk mitigasi. Hal ini jangan sampai terlalu dalam dampaknya," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso,Senin (11/5/2020).

Selain itu, Wimboh menambahkan bahwa fungsi intermediasi di sektor jasa keuangan masih positif dan terkendali. Selama April, volatilitas di pasar keuangan global mulai turun meskipun pasar modal domestik belum sepenuhnya pulih, tapi menunjukkan perbaikan.

"Khusus bulan Maret, IHSG sendiri adalah 4538,93, itu 31 Maret 2020. Namun 30 April sudah mulai membaik menjadi 4716,40, lantas di bulan Mei per (tanggal) 8, itu sedikit turun menjadi 4597,43. Itu adalah angka yang khusus pasar modal," bebernya.

 

Selama tahun berjalan hingga 8 Mei 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 27,02 persen. Sementara itu, saat ini volatilitas indeks sudah terpantau lebih rendah meski investor asing masih melakukan jual bersih atau net sell Rp 20,79 triliun selama tahun berjalan (year to date/ytd).

Sementara itu, OJK mengeluarkan serangkaian kebijakan yang bersifat pre-emptive untuk memitigasi potensi peningkatan risiko kredit dengan memberikan relaksasi pengaturan penilaian kualitas aset kredit/pembiayaanyang direstrukturisasi langsung digolongkan “lancar” di perbankan dan lembaga pembiayaandengan jangka waktu maksimum satu tahun bagi debitur yang terdampak Covid-19.

"Kami baru akan merevisi business plan untuk proyeksi kredit ini di semester I, nanti bulan Juni. Jadi ini situasinya masih sangat dinamis, sehingga baru nanti di bulan Juni, proyeksi kreditnya akan kita buat," kata dia.

Dampak Bagi Sektor Riil

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menggelar jumpa pers tutup tahun 2018 di Gedung OJK, Jakarta, Rabu (19/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Namun demikian, Wimboh menyatakan masih akan melihat seberapa jauh dampaknya terhadap sektor riil, sehingga dapat diperkirakan kapan akan recovery.

"Masih kita lihat seberapa besar kira-kira dampaknya kepada sektor riil meskipun ini tadi kalau kita lihat misalkan hotel, penghuninya sudah berkurang banyak. Transportasi, sudah juga berhenti, dan juga restoran sudah nggak ada pengunjungnya. Tapi ini kan semua kita harapkan sementara, dan akan kita lihat kondisinya, apabila ini sudah ada tanda-tanda perbaikan, otomatis ini akan menjadi kembali seperti semula," kata Wimboh.

Sehingga, lanjutnya, kebijakan-kebijakan yang dilakukan OJK bersama-sama dengan Kemenkeu dan lembaga terkait untuk menjaga agar dampaknya tidak terlalu signifikan kepada sektor riil dan sektor keuangan, sehingga nantinya akan cepat recovery.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya