Bisnis Logistik Diprediksi Makin Moncer Pasca Pandemi Corona

Industri logistik dinilai menjadi salah satu sektir yang cepat bangkit pasca pandemi covid-19

oleh Tira Santia diperbarui 20 Mei 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 10:00 WIB
20160625-Truk-Dilarang-Masuk-Tol-Dalam-Kota-Jakarta-HA
Truk melintas di tol dalam Kota kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (25/6). Angkutan barang di atas 2 sumbu seperti truk tronton dan trailer per 1 juli dilarang melintasi jalur tol selama 10 hari. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan jasa pengiriman logistik pasca wabah pandemi covid-19, memiliki prospek atau peluang yang menjanjikan.

“Prospek bisnis logistik setelah covid-19 sebenarnya sangat menjanjikan, terbuka lebar peluang-peluang baru bagi industri logistik, tergantung dari kesiapan perusahaan logistik sendiri bagaimana menyiapkan diri dan melakukan terobosan-terobosan baru,” kata Zaldy kepada Liputan6.com, Minggu (24/5/2020).

Peluang yang ia maksud yakni transpormasi dalam hal digitalisasi logistik yang menjadi keharusan pasca covid-19. Ini harus dilakukan apabila tetap mau bertahan selama dan pasca pandemi.

“Bisnis logistik Indonesia yang nilainya sekitar Rp 150 triliun menurut Frost and Sullivan, akan menjadi peluang untuk model logistik yang baru pasca covid-19,” ujarnya.

Namun, Ia mengatakan bagi perusahaan logistik yang tidak siap, maka akan kehilangan market-nya dan diambil oleh pemain baru, atau pemain lama yang bisa cepat melakukan transformasi.

 

Masukan

20151229-Antisipasi Kemacetan di Tahun Baru, Truk Dilarang Melitas
Kendaraan memadati jalan Tol Cawang Grogol di MT Haryono menuju Cikampek atau Jagorawi, Jakarta, (29/12). Mulai tanggal 30 Desember 2015 hingga 3 Januari pukul 24.00 WIB, semua truk angkutan barang dilarang masuk Tol Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Zaldy pun menyarankan kepada perusahaan pengiriman logistik yang tidak siap, agar cepat menyesuaikan operasionalnya dengan kebiasaan-kebiasaan baru dari konsumennya.

Menurutnya, perilaku konsumen sudah mengalami perubahan selama covid-19 ini. Untuk itu transformasi ke digital secara total menjadi satu keharusan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya