Platform Ini Turut Beri Stimulus Bagi Pelaku Industri Fesyen di Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 berdampak pada kelangsungan seluruh industri, termasuk industri retail offline dan online.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2020, 13:08 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 17:16 WIB
Ilustrasi pakaian
Ilustrasi pakaian (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 berdampak pada kelangsungan seluruh industri, termasuk industri retail offline dan online. Di tengah situasi menantang bagi para pelaku industri ini, Theshonet.com sebagai perusahaan internet berbasis platform social commerce fokus mendukung industri fashion dan kecantikan (beauty) untuk berperan memberi stimulus yang mampu mendorong produktivitas industri melalui platform online social commerce.

CEO The Shonet Indonesia (Theshonet.com) Elisabeth Kurniawan, menjelaskan salah satu cara menggerakan perekonomian nasional lewat transaksi secara digital.

Oleh karena itu, theshonet.com meluncurkan layanan share and earning bagi pengguna untuk dapat membeli serta berkesempatan untuk mendapatkan komisi.

“Konsumen akan mendapatkan komisi setiap kali berhasil membuat temannya (referral) membeli produk yang ada di koleksinya. Koleksi pakaian atau produk kecantikan yang dibagikan konsumen ke teman-teman mereka adalah koleksi produk resmi dari brand – brand yang sudah bergabung menjadi merchant di Theshonet.com.“ kata Elisabeth dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Theshonet.com menggunakan program afiliasi untuk menggerakan ekosistem social commerce. Bila konsumen Theshonet.com mengajak orang jadi anggota (member) kemudian orang itu berbelanja di Shonet, maka ia akan dapat komisi.

Bahkan komisi penjualan tersebut bisa langsungdiuangkan. Sehingga semakin banyak yang diajak untuk berbelanja di Theshonet.com, tentunya komisi yang diterima akan semakin banyak.

Untuk layanan pengiriman dan pembayaran Theshonet.com sudah bekerja sama dengan pelaku logistik terbaik di Indonesia seperti Ninja Xpress, SiCepat Ekspress, Paxel, dan DANA.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bertahan di Tengah Pandemi

5 Kesalahan Remeh yang Buat Pakaian di Lemari Kecil Berantakan
Ilustrasi gantungan baju (dok. Pixabay)

Kehadiran Theshonet.com juga menjadi jalur bagi industri fashion dan beauty bertahan di tengah pandemi Covid-19, sehingga mobilitas masyarakat menjadi terbatas. Apalagi dengan konsep milenial pada social commerce, Theshonet.com mampu mendukung brand lokal melalui ekosistemnya.

"Telah menjadi misi kami untuk menciptakan sebuah platform yang dapat mendukung industri fashion dan beauty lokal melalui komunitas kami. Jadi di masa pandemi ini kita bersama-sama bisa meningkatkan perekonomian digital dan lewat platform kami brand yang telah bergabungpenjualannya juga terus naik," tambah Elisabeth.

Meskipun mengalami lonjakan transaksi, Theshonet.com tetap menerapkan kurasi yang ketat kepada brand yang mau bergabung. Salah satu pertimbangannya adalah menakar minat konsumen dalam membeli produk tersebut. Untuk produk kecantikan, Theshonet.com memastikan sudah mendapatkan izin BPOM sehingga keaslian dan keamanannya terjamin.

Saat ini sudah ada lebih 3 juta pengguna (Juli 2020) dan 500 brand fashion dan beauty yang tergabung dalam ekosistem Theshonet.com. Elisabeth mengatakan setiap minggunya ada penambahan 30 brand baru, dan akan terus bertambah ke depannya. Dengan target audiensyang spesifik dan aktivitas sosial di dalamnya, dia optimis setiap brand yang tergabung didalamnya tumbuh positif meski di tengah situasi sulit.

"Semakin banyak yang bergabung semakin kami memberdayakan UMKM untuk tumbuh, dan semakin kita bisa membantu pengguna kami memperoleh pendapatan dan kita bisa semakin tumbuh juga," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya