Pengusaha Sebut Pameran Dagang Virtual Lebih Efektif Gaet Pembeli

Kadin menyambut baik Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) yang akan dilaksanakan pada 10-16 November 2020.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Sep 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 18:30 WIB
APPI, Kadin, Hippi Beri Dukungan Pembiayaan UMKM
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani memberi sambutan saat penandatangangan MOU di Jakarta (14/8). Nota kesepahaman ini juga sebagai jalan keluar untuk mengatasi kelesuan pembiayaan khususnya di bidang otomotif. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani, menyambut baik Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) yang akan dilaksanakan pada 10-16 November 2020.

“Di tengah masa covid-19 terus bergerak maju beradaptasi berkreasi dan berinovasi dalam rangka terus kita mendorong acara yang selalu ditunggu-tunggu oleh banyak pihak. Acara ini sudah menjadi suatu acara yang sangat menarik dan juga mendorong mereka untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan,” kata Rosan dalam Peluncuran Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition 2020, Senin (21/9/2020).

Menurut Rosan, pelaksanaan TEI VE 2020 secara virtual ini mendorong para pelaku usaha ekspor Indonesia untuk beradaptasi dengan situasi pandemi covid-19. Dengan demikian, momen ini bisa dimanfaatkan untuk mengakselerasi digitalisasi pada dunia usaha.

“Memang kita harus beradaptasi dengan keadaan kami sudah bicara mensosialisasikan ini kepada asosiasi Kadin, ada asosiasi industri dan dunia usaha kecil menengah untuk mereka berpartisipasi. Karena dengan keadaan pandemi ini akan mengakselerasikan adaptasi digitalisasi pada dunia usaha  sehingga sangat membantu mereka untuk menerobos pasar-pasar di luar negeri,” jelasnya.

Meskipun saat ini TEI dilakukan secara virtual, berbeda dengan TEI sebelumnya yang dilakukan secara offline, menurut Rosan pelaksanaan TEI secara virtual ini dinilai lebih efektif. Di mana para pengunjung atau buyer potensial bisa komprehensif mengakses dan melihat produk dengan detail.

Maka dari itu, TEI VE 2020 ini Rosan berharap bisa meningkatkan perdagangan ekspor Indonesia ke depannya. Walaupun menurut World Bank perdagangan secara global tahun 2020 diprediksikan terkontraksi -13 hingga -30 persen.

“Mungkin angkanya kurang lebih -13 sampai -15 persen secara dunia kalau kita lihat juga perdagangan kita berkontraksi dengan semua negara, kalau kita lihat lebih dalam lagi dari 10 negara partner buyer terbesar kita hanya 4 yang tidak mengalami resesi yakni Cina, India, Vietnam, dan Filipina,”ujarnya.

 

Perluas Pasar Indonesia

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karena itu, TEI VE 2020 diharapkan juga bisa memperluas pasar Indonesia tidak hanya berpangku pada pasar yang sudah ada, melainkan juga memperluas pasar-pasar non tradisional di negara lain seperti Timur Tengah, Afrika  dan sebagainya.

Lantaran menurut Rosan potensi negara dengan pasar-pasar non tradisional tersebut potensinya masih sangat besar.

“Dengan negara-negara di Afrika karena potensinya sangat tinggi, tetapi kembali lagi di tengah tantangan ini kita harus selalu berpikiran maju optimis dan berkreasi berinovasi, sebagaimana produk-produk kita ini bisa terus meningkat baik dari sisi produk, partisipan, diyakini secara virtual  (TEI VE 2020),  saya meyakini acara ini akan membawa banyak manfaat bagi kita semua,”pungkasnya.     ReplyReply to allForward

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya