Smart Grid, Solusi Ketenagalistrikan di Era New Normal

Menurut Arifin, pengembangan dapat mendukung kawasan pariwisata dan industri berbasis energi baru dan terbarukan yang berasal dari sumber energi lokal.

oleh stella maris pada 22 Okt 2020, 12:41 WIB
Diperbarui 22 Okt 2020, 16:37 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif Buka Jakarta Energy Forum 2020
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan sambutan dalam pembukaan Jakarta Energy Forum 2020 di Jakarta, Senin (2/3/2020). Jakarta Energy Forum 2020 tersebut mengangkat tema ‘The Future of Energy’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu inovasi teknologi konkrit dalam menjawab tantangan perkembangan zaman di sektor ketenagalistrikan adalah smart grid atau jaringan listrik pintar. Demikian dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

"Smart grid harus menjadi solusi dalam sistem ketenagalistrikan kita agar tidak tertinggal oleh negara lain," kata Arifin di acara Learning, Innovation, Knowledge, and Exhibition (LIKE) 2020 secara virtual, Selasa (20/10).

Menurut Arifin, pengembangan dapat mendukung kawasan pariwisata dan industri berbasis energi baru dan terbarukan yang berasal dari sumber energi lokal.

"Semangat ini harus dimiliki oleh seluruh manajemen PLN sehingga dapat lebih menerima pembangkit EBT dalam sistem kelistrikan PLN," ungkapnya.

Pembangkit EBT dan electricity storage juga menjadi peluang, tantangan dan agenda riset strategis yang harus dijawab oleh lembaga penelitian dan pengembangan ketenagalistrikan. Tambah penjelasan dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di kesempatan tersebut. 

Oleh karena itu, di era new normal, PLN diharapkan dapat terus berinovasi untuk menjawab ekspektasi pelanggan untuk menjadi cepat dan responsif dengan menggunakan teknologi baru dan transformasi digital.

"Kemenristek/BRIN mendukung PLN untuk terus berinovasi guna mencapai transformasi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi berbasis Inovasi," tutur Bambang.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional ke-75, acara LIKE diharapkan mendorong lahirnya produk-produk inovasi yang akan meningkatkan kinerja perusahaan. "Hasil kegiatan ini semoga bisa memberikan manfaat berarti bagi peningkataan pengelolaan kelistrikan nasional," tegas Arifin.

Senada dengan Arifin, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, LIKE merupakan bagian dari upaya PLN menjawab perkembangan zaman. "Melalui acara LIKE PLN ini, kita dapat terus mengembangkan inovasi-inovasi terbaik PLN dalam menjawab tantangan industri 4.0," tutur Zulkifli.

Sebagai informasi, LIKE merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh PLN meliputi seleksi karya inovasi pegawai, knowledge sharing, dan pameran karya inovasi pegawai. Tahun ini, terpilih 34 dari 308 karya inovasi yang akan dipresentasikan dan akan dinilai oleh dewan juri tingkat nasional. Sampai saat ini, LIKE menghasilkan 2.256 karya inovasi sejak pertama kali diadakan 2009.

Dari jumlah tersebut, tercatat sudah ada 7 karya inovasi yang memperoleh paten, tiga memperoleh hak cipta dan 78 karya inovasi sedang dalam proses sertifikasi paten. Karya inovasi yang sudah berupa prototipe dan siap diproduksi massal berjumlah 77 karya inovasi.

Beberapa inovasi pernah mendapat apresiasi dari Satya Lencana Presiden RI, Menteri ESDM, Museum MURI, HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan ASIAN Power Awards.

Khusus karya inovasi di lingkungan PLN terbagi menjadi lima kategori yaitu Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, Technical Supporting, dan Proses Bisnis Manajemen, serta bidang strategis yang diikuti oleh senior leader. 

 

(*)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya